Ketenangan warga Kelurahan Mojoroto, Kota Kediri mendadak terusik karena adanya penemuan mayat laki-laki pada Minggu, 16 Mei 2010 pagi. Mayat pertama kali ditemukan Riski, bocah setempat yang saat itu hendak buang air kecil di lokasi.
Saat ditemukan, mayat berada di selokan sekitar perumahan Magersari Pabrik Gula (PG) Meritjan. Ketika tahu yang ditemukan adalah mayat, bocah 8 tahun itu lari ketakutan dan memberitahukan warga setempat bernama Mujiono.
Benar saja, saat dicek Mujiono dan warga lainnya, sesosok tubuh tergeletak dengan kondisi tertutup jas hujan. Saat ditemukan mayat memakai kemeja putih, celana panjang dan sebuah helm yang juga masih menempel di kepalanya.
Penemuan itu kemudian segera dilaporkan ke Polsek Mojoroto, tak lama sejumlah petugas telah tiba di lokasi dan melakukan olah TKP. Belakangan, mayat tersebut diketahui bernama Sugito asal Desa Sendang, Kecamatan Banyakan.
Sehari-hari, pria 45 tahun itu bekerja sebagai penjual pentol keliling. Identitas ini terungkap setelah keluarganya juga melapor kehilangan karena sejak kemarin tak kunjung pulang dari berdagang.
Dari hasil autopsi, sejumlah badan Sugito ditemukan luka bekas penganiayaan. Seperti pada leher terdapat bekas jeratan tali. Bagian pipi memar dan mulut mengeluarkan darah.
Tak hanya itu, motor Honda Revo yang biasanya digunakan Sugito berdagang juga raib. Polisi menyimpulkan Sugito korban pembunuhan disertai pencurian dengan kekerasan. Sejumlah saksi dari keluarga dan teman dekat Sugito lalu diperiksa.
Seminggu setelah melakukan penyelidikan, polisi kemudian mengamankan tiga pelaku pembunuhan Sugito. Mirisnya, dua di antaranya masih berstatus pelajar kelas 2 SMP. Mereka adalah adalah Jefri Sulistiya (19), CAN (15) dan DON (15).
"Untuk 3 pelaku kami amankan di tempat terpisah. Si Jefri di sekitar pasar loak saat berusaha mengganti knalpot sepeda motor korban. Sementara 2 pelajar SMP yang kami duga juga pelaku ditemukan anggota di rumah kos," kata Kasat Reskrim Polresta Kediri saat itu AKP Rofik Ripto Himawan.
Dari hasil pemeriksaan, otak pembunuhan adalah Jefri, sedangkan dua pelaku lainnya turut membantu. Namun dalam perkembangannya, satu pelaku dibebaskan karena dinilai tak terlibat pembunuhan langsung.
(abq/iwd)