Tragedi Tewasnya Sandra di Tangan Adik Kandung yang Eks Petarung MMA

Round-Up

Tragedi Tewasnya Sandra di Tangan Adik Kandung yang Eks Petarung MMA

Denza Perdana - detikJatim
Sabtu, 10 Agu 2024 07:01 WIB
Tersangka PN pelaku penganiyaan terhadap kakak kandung hinggal meninggal dunia
Putri Natasya, adik kandung yang diduga bunuh kakak kandungnya di Surabaya. (Foto: Dok. Deny Prastyo Utomo/detikJatim)
Surabaya -

Sandra (30) yang ditemukan meninggal sempat diduga bunuh diri di rumahnya Jalan Darmo Indah Selatan, Kecamatan Tandes, Surabaya dipastikan tewas di tangan adik kandungnya, Putri Natasya (25). Kepada polisi, sang adik pernah mempelajari bela diri Mixed Martial Arts (MMA) mengaku tak sengaja.

Polisi pelan-pelan mengungkap misteri kematian Sandra yang ditemukan tewas dalam keadaan leher terlilit kabel di tangga rumahnya pada Selasa 30 Juli 2024. Sebelum tewas, ternyata Sandra sempat cekcok dengan adiknya, Natasya di rumah tersebut.

Plt Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya Kompol Teguh Setiawan mengungkap kronologi kemaian Sandra yang terjadi sejak Minggu, 28 Juli 2024. Saat itu, tersangka Putri Natasya keluar dari kosnya di Wisma Tengger, Benowo menuju ke rumah korban.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tiba di rumah korban, tersangka langsung mengetuk pintu dan jendela rumah namun tidak ada respon dari korban. Tersangka pun menunggu di sana hingga keesokan harinya, Senin 29 Juli.

"Di saat korban terbangun dan membuka pintu mendapati tersangka di depan rumah, tersangka langsung menerobos masuk ke rumah korban. Lalu terjadi cekcok," kata Teguh dalam konferensi pers di Polrestabes Surabaya, Jumat (9/8/2024).

ADVERTISEMENT

Karena emosi dengan kehadiran tersangka di rumah itu, korban pun mengambil sebilah pisau dari dapur. Namun pisau itu berhasil direbut tersangka dengan cara mendorong korban.

"Tersangka mengaku langsung mencekik leher korban dan mendorongnya ke belakang hingga kepala korban terbentur ke tembok yang menyebabkan pisau dalam genggaman korban terlepas," ungkap Teguh.

Kemudian, korban masih berupaya mengambil pisau yang terjatuh itu. Tersangka kembali menarik tangan korban ke depan hingga korban tersungkur. Saat itulah tersangka menindih korban dan memiting leher korban dari belakang hingga kakak kandungnya itu meninggal.

"Selanjutnya tersangka sempat menunggu selama 10 menit, menyadari tidak ada respon, tersangka kemudian mengangkat tubuh korban ke tangga dan mengikat leher korban menggunakan kabel HDMI yang diikat ke tiang anak tangga untuk membuat rekayasa gantung diri," papar Teguh.

Sebelum meninggalkan lokasi, tersangka sempat mengambil handphone korban. Mayat korban sendiri kemudian ditemukan pada keesokan harinya oleh petugas keamanan setempat.

Dalam kesempatan yang sama, Teguh juga mengungkapkan motif Putri Natasya datang ke rumah itu hingga dirinya cekcok dengan korban berujung kematian kakak kandungnya.

Pengakuan sakit hati sang adik hingga tak sengaja bunuh kakak. Baca halaman selanjutnya.

Tersangka Putri menyimpan sakit hati terhadap Sandra. Adik-kakak yang awalnya tinggal bersama di rumah tempat kejadian perkara itu sering cekcok hingga Putri keluar dari rumah itu dan memilih ngekos di Wisma Tengger.

"Dulu korban bersama orang tuanya, bersama tersangka dan adiknya yang ketiga tinggal di TKP. Namun sejak 4 bulan lalu sering terjadi cekcok, hingga mereka semua keluar rumah dan memilih kos di Wisma Tengger," kata Teguh.

Putri merasa sakit hati karena Sandra kerap mengumbar aibnya kepada orang lain hingga ibu mereka tahu dan menjadi sedih. Dia juga menilai kakaknya itu malah membuat masalah baru di keluarga mereka karena telah mencampuri masalah pribadinya.

Kepada polisi Putri mengaku datang ke rumah di Jalan Darmo Indah Selatan itu untuk mengklarifikasi sejumlah hal kepada kakaknya. Namun, ketika dirinya berhasil masuk ke rumah itu sang kakak menurutnya selalu berteriak hingga mereka pun cekcok.

"Tersangka mencoba menjelaskan, korban selalu teriak dan akhirnya terjadi perbuatan hingga menghilangkan nyawa korban," tutur Teguh.

Putri dihadirkan dalam konferensi pers di Polrestabes mengenakan pakaian tahanan dengan tangan terikat. Saat ditanya bagaimana dia membunuh kakaknya dengan tangan kosong? Perempuan berpotongan rambut seperti laki-laki, bertubuh kekar dengan banyak tato di tangannya itu menjawab lirih.

"Dulu sempat pernah ikut bela diri, MMA," katanya sambil tertunduk di depan awak media.

Dia mengaku sebenarnya tidak berniat untuk membunuh kakaknya. Namun, Sandra, yang kakak lebih dulu menodongkan pisau. Hal itu yang membuat dirinya berupaya membela diri.

"Niat awalnya kirain cuma cekcok tapi saya nggak tahu tiba-tiba dia menodongkan pisau. Saya berusaha membela tapi terjadi seperti itu. Akhirnya saya coba pembelaan diri juga tapi saya kelewatan," ungkapnya.

Putri menyatakan bahwa kakaknya tidak semestinya ikut campur dalam masalah pribadi dirinya. Menurutnya, hal itu membuat masalah yang dia hadapi menjadi semakin runyam.

"Cekcok karena ada hubungan sama masalah saya, harusnya semua masalah saya selesai sama saya sendiri," kata tersangka.

(dpe/iwd)


Hide Ads