Tersangka Putri menyimpan sakit hati terhadap Sandra. Adik-kakak yang awalnya tinggal bersama di rumah tempat kejadian perkara itu sering cekcok hingga Putri keluar dari rumah itu dan memilih ngekos di Wisma Tengger.
"Dulu korban bersama orang tuanya, bersama tersangka dan adiknya yang ketiga tinggal di TKP. Namun sejak 4 bulan lalu sering terjadi cekcok, hingga mereka semua keluar rumah dan memilih kos di Wisma Tengger," kata Teguh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Putri merasa sakit hati karena Sandra kerap mengumbar aibnya kepada orang lain hingga ibu mereka tahu dan menjadi sedih. Dia juga menilai kakaknya itu malah membuat masalah baru di keluarga mereka karena telah mencampuri masalah pribadinya.
Kepada polisi Putri mengaku datang ke rumah di Jalan Darmo Indah Selatan itu untuk mengklarifikasi sejumlah hal kepada kakaknya. Namun, ketika dirinya berhasil masuk ke rumah itu sang kakak menurutnya selalu berteriak hingga mereka pun cekcok.
"Tersangka mencoba menjelaskan, korban selalu teriak dan akhirnya terjadi perbuatan hingga menghilangkan nyawa korban," tutur Teguh.
Putri dihadirkan dalam konferensi pers di Polrestabes mengenakan pakaian tahanan dengan tangan terikat. Saat ditanya bagaimana dia membunuh kakaknya dengan tangan kosong? Perempuan berpotongan rambut seperti laki-laki, bertubuh kekar dengan banyak tato di tangannya itu menjawab lirih.
"Dulu sempat pernah ikut bela diri, MMA," katanya sambil tertunduk di depan awak media.
Dia mengaku sebenarnya tidak berniat untuk membunuh kakaknya. Namun, Sandra, yang kakak lebih dulu menodongkan pisau. Hal itu yang membuat dirinya berupaya membela diri.
"Niat awalnya kirain cuma cekcok tapi saya nggak tahu tiba-tiba dia menodongkan pisau. Saya berusaha membela tapi terjadi seperti itu. Akhirnya saya coba pembelaan diri juga tapi saya kelewatan," ungkapnya.
Putri menyatakan bahwa kakaknya tidak semestinya ikut campur dalam masalah pribadi dirinya. Menurutnya, hal itu membuat masalah yang dia hadapi menjadi semakin runyam.
"Cekcok karena ada hubungan sama masalah saya, harusnya semua masalah saya selesai sama saya sendiri," kata tersangka.
(dpe/iwd)