Kasus biro travel umrah Arofahmina yang gagal memberangkatkan jemaahnya ke Tanah Suci berbuntut panjang. Terbaru, polisi menetapkan Direktur Utama (Dirut) Tour & Travel Umrah Arofahmina Heri Wibowo sebagai tersangka. Heri juga telah ditahan.
Heri menjadi tersangka usai gagal memberangkatkan jemaah umrah. Sejumlah jemaah sempat melakukan aksi protes. Ada pula yang mendatangi kantor Arofahmina.
Berikut 7 fakta Dirut Arofahmina tersangka usai gagal berangkatkan jemaah umrah:
1. Pengakuan Jemaah yang Gagal Berangkat
Kisruh keberangkatan jemaah umrah ini mulai menyeruak ke publik pada 25 Februari 2023 lalu. Kala itu sejumlah orang menggeruduk kantor Arofahmina yang ada di Jalan Kartini, Kecamatan Tegalsari, Surabaya. Mereka menanyakan kejelasan keberangkatan umrah yang telah mereka bayar kepada Arofahmina.
Salah seorang calon jemaah yang ikut mendatangi kantor Arofahmina kala itu adalah Eli (37). Kepada detikJatim, perempuan asal Surabaya ini mengaku keberangkatannya ke Tanah Suci sudah ditunda 6 bulan oleh pihak travel. Oleh pihak travel Eli sempat diberi dua opsi.
"Saya dimundurkan sampai 6 bulan, saya keberangkatan 23 Februari ini, tapi waktu Januari sudah ada info dimundurkan. Kalau dimundurkan Agustus atau tetap berangkat dengan downgrade sesuai sama paketan yang kita ambil," kata Eli, Sabtu (25/2/2023).
Eli membayar Rp 32 juta untuk paket umrah yang ditawarkan Arofahmina. Uang itu sudah lunas dibayarkan Eli sejak 8 Desember 2022.
"Dapat informasi pada Januari ditunda berangkat, alasan crowded di Makkahnya. Kalau mau mengikuti prosedurnya dia (Arofahmina) refund enam bulan atau berangkat nanti Agustus, kan kelamaan," imbuh Eli.
2. Korban Minta Uangnya Kembali
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Nova (34), wanita yang saat itu jauh-jauh datang dari Tulungagung bersama suaminya juga berusaha menanyakan nasib kejelasannya berangkat umrah. Menurutnya, Arofahmina mendadak mengubah jadwal keberangkatannya yang harusnya 30 Januari 2023.
"Kedatangan kami ke sini sebenarnya karena jadwal kami yang seharusnya 30 Januari tiba-tiba di reschedule mendadak sama pihak sini. Kami beberapa ke sini mencoba konfirmasi tidak mendapatkan kepastian, kami berangkat kapan nggak ada kepastian," ungkap Nova, Sabtu (25/2/2023).
"Dan kesabaran kami habis. Kami ke sini intinya uang kami balik itu saja. Jadi di sini semua tujuannya sama, ingin uangnya balik itu saja. Soalnya pengen cepat umrah pakai travel lain," sambungnya.
3. Pernyataan Dirut Arofah Mina Sebelum Ditangkap Polisi
Setelah kantornya digeruduk calon jemaah umrah, Dirut Tour & Travel Arofahmina Heri Wibowo sempat buka suara. Saat itu, Heri menjelaskan bahwa total jemaah umrah yang mendaftar sekitar 200 orang.
Dia mengaku para jemaah umrah itu belum bisa berangkat karena situasi Makkah dan Madinah yang padat. Sebab, saat itu keran ibadah umrah baru saja dibuka lebar usai pandemi COVID-19.
"Total mungkin 200. Kenapa itu, karena disebabkan oleh kepadatan yang terjadi di Tanah Suci Makkah maupun Madinah, sehingga booking-nya sangat sulit, bahkan ndak bisa di-booking," kata Heri di kantornya, Sabtu (25/2/2023).
"Kalau pun bisa, harganya sudah mahal sekali, bisa tiga empat kali lipat sampai 300 persen. Nah, itu yang menjadi kita terkendala memberangkatkan jamaah," imbuhnya.
Polisi akhirnya menahan Dirut Arofahmina, baca di halaman selanjutnya!
(hil/fat)