- Berikut Sederet Fakta Travel Umrah di Lamongan Tipu Jemaah hingga Rugi Rp 18 M 1. Kasus Mencuat Januari 2025 2. Korban Bisa Mencapai Seribuan Orang 3. Sudah Bertemu dengan Pihak Travel Berulang Kali, Tapi... 4. Modus Promo Murah 5. Polres Lamongan Sudah Menerima Laporan 6. Travel Berstatus Fiktif 7. Imbauan Kemenang Lamongan
Puluhan orang yang mengaku sebagai korban penipuan travel haji-umrah mendatangi Polres Lamongan. Mereka tak hanya dari warga setempat, namun juga dari Gresik dan Surabaya.
Salah satu pelapor yang juga adalah korban, Wahyudiono mengatakan, kedatangannya ke Polres Lamongan untuk melaporkan travel haji-umrah yang ada di Kecamatan Brondong, Lamongan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut Sederet Fakta Travel Umrah di Lamongan Tipu Jemaah hingga Rugi Rp 18 M
1. Kasus Mencuat Januari 2025
Mereka melapor karena merasa dirugikan akibat tidak adanya kepastian jadwal keberangkatan dari pihak travel. Padahal pembayaran biaya umrah telah mereka lunasi.
"Kasusnya mulai mencuat Januari 2025. Pihak travel tak ada kabar terkait keberangkatan, kantornya pun kosong tidak ada aktivitas sejak April lalu," kata Wahyudiono kepada wartawan, Kamis (24/7/2025).
2. Korban Bisa Mencapai Seribuan Orang
Wahyudi mengaku, kedatangannya ke Polres Lamongan juga untuk mewakili puluhan korban lainnya yang merasa kecewa dan merasa dibohongi pihak travel. Wahyudi menyebut korbannya bisa mencapai seribuan orang dengan total kerugian ditaksir mencapai Rp 17 miliar hingga Rp 18 miliaran.
"Nah, korbannya itu kurang lebih kalau saya data sekitar seribuan orang dengan kerugian berkisar Rp 17-18 miliar untuk data sementara," ujarnya.
3. Sudah Bertemu dengan Pihak Travel Berulang Kali, Tapi...
Menurut Wahyudi, para korban tak hanya perorangan, namun juga pasangan suami-istri (pasutri). Bahkan, sudah ada yang membayar lunas biaya umrah sebesar Rp 53,8 juta.
Pasutri tresebut oleh pihak travel umroh dijanjikan berangkat pada 31 Januari 2025, namun hingga saat ini belum juga terealisasi. Untuk itu, para korban menuntut agar perusahaan segera memberangkatkan para jemaah atau mengembalikan uang secara utuh.
"Pertemuan dengan pihak travel sudah dilakukan berkali-kali, namun selalu berujung janji tanpa kepastian," ujarnya.
4. Modus Promo Murah
Pihak travel saat dilakukan pertemuan saling melempar tanggung jawab. Wahyudi menyebut modus pihak travel adalah memberi promo murah melalui platform media sosial. Untuk memperkuat keyakinan calon konsumen, pihak travel memaparkan sejumlah testimoni dan citra amanah perusahaan dari tahun 2017-2024.
"Pengurus travel pun saat ini tidak mau dikatakan pengurus, sedangkan pengurus yang ada malah mengaku nama mereka dicomot. Jadi mereka menawarkan harga di bawah 20 juta, ada yang 17,5 juta, ada yang Rp 10 juta, itu sudah bisa berangkat," tuturnya.
5. Polres Lamongan Sudah Menerima Laporan
Kanit VI Pidek Satreskrim Polres Lamongan Ipda Rizma Ramadhama membenarkan adanya laporan penipuan umrah yang dilakukan salah satu travel yang ada di Kecamatan Brondong. Kasus tersebut, kata Kanit, tengah ditangani Unit IV Pidana Ekonomi (Pidek) Satreskrim Polres Lamongan.
"Untuk pelapor awal masuk ke kami ada empat, tapi hanya satu yang menjadi perwakilan untuk melapor. Nanti dari satu itu akan kami kembangkan menjadi satu di laporan," pungkasnya.
6. Travel Berstatus Fiktif
Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Lamongan buka suara terkait dugaan penipuan salah satu travel umrah dan haji yang berujung laporan polisi. Kemenag memastikan status travel yang diadukan tersebut adalah biro perjalanan fiktif atau bodong.
Kepala Kantor Kemenag Lamongan Muhammad Muhlisin Mufa mengatakan, setelah ditelusuri dari aplikasi Satuhaji, nama biro travel yang dilaporkan puluhan warga tersebut tidak memiliki izin resmi.
"Setelah kami cek, ternyata izin travelnya itu tidak ada," kata M Muhlisin Mufa kepada wartawan, Kamis (24/7/2025).
7. Imbauan Kemenang Lamongan
Muhlisin mengimbau agar masyarakat berlaku bijak sebelum memilih travel layanan umrah. Salah satunya, lanjut Muhlisin, dengan memvalidasi status travel umrah di aplikasi Satuhaji.
"Kami hanya bisa memberikan imbauan agar hati-hati terkait dengan adanya travel umroh. Bagaimana untuk memastikannya, diantaranya travel itu punya izin atau tidak, kemudian cek keberangkatannya kemudian ada visanya kalau itu tidak bisa ditunjukkan pilih travel yang sudah mempunyai izin," tuturnya.
(auh/irb)