Polisi membeberkan pengeroyokan hingga tewas M Aditya Pratama pesilat Kera Sakti yang dilakukan para seniornya. Tiga dari enam tersangka juga turut dihadirkan langsung saat press release.
Kapolres Gresik AKBP Aditya Panji Anom mengatakan pengeroyokan tersebut terjadi saat ujian kenaikan sabuk pada 7 Oktober 2023 . Dari situ korban kemudian diajak duel dengan para tersangka.
"Saat duel, korban sempat terjatuh ke area sawah dari ketinggian sekitar 3 meter. Kepala belakang korban mengenai batu," kata Panji di Mapolres Gresik, Rabu (18/10/2023).
Aditya menjelaskan dari hasil autopsi yang dilakukan oleh RSUD Ibnu Sina, korban mengalami luka memar di dagu, kedua tangan dan kaki. Serta luka lecet di area kemaluan atau buah zakar diakibatkan kekerasan benda tumpul. Serta pendarahan di bawah selaput otak.
"Luka-luka ini yang menyebabkan korban meninggal dunia. Terutama pendarahan pada selaput tebal otak kiri dan pendarahan pada selaput laba-laba otak kiri," jelasnya.
Atas keberingasan para pelaku, polisi menjerat pasal 170 KUHP dengan ancaman 12 tahun penjara. Mereka telah terbukti melakukan pengeroyokan hingga mengakibatkan kematian korban.
"Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, tersangka dikenai Pasal 170 KUHPidana dengan ancaman selama-lamanya 12 tahun penjara," tegasnya.
Untuk tiga tersangka yang masih di bawah umur, tidak ditahan di Rutan Mapolres Gresik. Namun, Polres Gresik memastikan proses hukum yang merenggut nyawa seorang pesilat itu terus berlanjut.
"Dari delapan orang yang kami amankan, enam di antaranya ditetapkan sebagai tersangka. Dua orang sebagai saksi. Tersangka adalah pelatih dalam ujian kenaikan tingkat itu. Untuk yang tiga karena masih anak-anak, akan ditangani Bapas anak," tandas Panji.
Sebelumnya, Seorang pesilat di Gresik tewas setelah dikeroyok para seniornya. Korban dikeroyok saat ujian kenaikan sabuk. Korban adalah Muhammad Aditya Pratama. Ia meninggal di rumah sakit usai jadi korban pengeroyokan 6 seniornya saat ujian Ikatan Keluarga Silat Putra Indonesia (IKSPI) Kera Sakti.
Kasat Reskrim Polres Gresik, AKP Aldhino Prima Wirdhan mengatakan pengeroyokan berawal pada Sabtu (7/10), sekitar pukul 18.30 WIB. Saat itu korban berpamitan kepada orang tuanya untuk mengikuti kenaikan sabuk pencak silat IKSPI di Cerme Kidul, Gresik.
Simak Video "Video Penangkapan Pemerkosa Siswi di Gubuk Gresik"
(abq/iwd)