Tragedi Janda Muda Surabaya Tewas di Tangan Duda Sang Kekasih

Crime Story

Tragedi Janda Muda Surabaya Tewas di Tangan Duda Sang Kekasih

Tim detikJatim - detikJatim
Senin, 14 Nov 2022 13:07 WIB
Randy Fauzi Mixfaza, pembunuh Merlinawati saat dirilis di Polsek Tenggilis, Surabaya
Randy Fauzi Mixfaza (tengah), pembunuh Merlinawati saat dirilis di Polsek Tenggilis, Surabaya/(Foto File: Imam Wahyudiyanta-detikcom)
Surabaya -

Cemburu berlebihan membuat Randy Fauzy Mixfaza gelap hati. Duda dua anak itu nekat menganiaya hingga tewas Merlinawati. Usai membunuh, ia kabur dan meninggalkan mayat kekasihnya.

Jenazah Merlinawati pertama kali ditemukan oleh orang tuanya, Pujiati, Senin 18 September 2017 pukul 13.00 WIB. Saat itu, Pujiati curiga, rumah dalam keadaan terkunci.

Didit, ayah tiri Merlinawati kemudian mengecek rumah. Ia kemudian curiga ada tumpukan kasur yang dijemur dalam kondisi basah di depan rumah. Ia kemudian mengecek kamar mandi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Didit semakin curiga karena ada jejak kaki yang menuju ke atas tangga gudang lantai atas. Saat dilihat, gagang pintu tampak terikat kain dari luar. Saat dibuka, alangkah kagetnya Didit, jenazah Merlinawati telah membusuk dengan posisi telentang.

Temuan itu langsung dilaporkan ke Polsek Tenggilis Mejoyo. Petugas langsung meluncur ke lokasi dan melakukan olah TKP. Jenazah Merlinawati selanjutnya dievakuasi ke RSU dr Soetomo untuk dilakukan autopsi.

ADVERTISEMENT

Merlinawati tidak tinggal serumah dengan orang tuanya. Selama ini, ia ngekos di tempat lain. Status Merlinawati merupakan janda muda tanpa anak.

Dari hasil autopsi, polisi menemukan bekas benturan di kepala dan luka bakar di bagian tubuhnya. Sedangkan penyebab kematian Merlinawati yakni karena cekikan.

Polisi kemudian menyimpulkan Merlinawati dibunuh. Sejumlah saksi kemudian diperiksa, termasuk para tetangganya.

Dari keterangan tetangganya itu, polisi mengantongi nama Randy Fauzi. Ia merupakan orang terakhir yang menemui Merlinawati pada Sabtu, 16 September 2017.

Saat itu, banyak warga yang melihat Randy datang ke rumah Merlinawati pada pukul 10.00 WIB, dengan menggunakan motor Honda CB 150 R putih.

Saat datang, Randy bahkan sempat menyapa sejumlah tetangga Merlinawati. Kedatangan Randy itu disusul Merlinawati yang datang dengan naik taksi.

Tiba di rumah, Merlinawati langsung masuk ke rumah yang di dalamnya sudah ada Randy. Tak ada yang aneh dengan keduanya. Warga juga tak mendengar teriakan apapun.

Beberapa jam kemudian, atau sekitar pukul 13.30 WIB Randy keluar. Seperti saat ia datang, pulang juga ia sempat menyapa sejumlah tetangganya dan pulang ke Sukodono, Sidoarjo.

Sejauh yang diketahui keluarga, Randy dan Merlinawati memang tengah berpacaran. Meski demikian, sebenarnya orang tua Merlinawati tak menyetujui hubungan itu.

Sebab, saat awal berkenalan, Randy berstatus suami orang dengan dua anak dan dalam proses cerai. Tapi cinta membutakan Merlinawati. Ia berontak lalu memutuskan untuk keluar rumah dan memilih ngekos.

Randy dan Merlinawati pertama bertemu di sebuah pasar kuliner di Sidoarjo. Pertemuan itu kemudian berlanjut hingga keduanya menjalin hubungan asmara hingga dua tahun terakhir.

Dari sejumlah informasi itu, polisi kemudian mendatangi rumah Randy yang berada di Sukodono, Sidoarjo. Namun polisi tak menemukan Randy.

Keluarga menyebut Randy tak pulang dalam beberapa hari itu. Meski tak menemukan Randy, polisi menemukan dua handphone milik Merlinawati yang dititipkan tetangga Randy.

Pada pukul 20.30 WIB, polisi kemudian mengendus keberadaan Randy. Ia diketahui bersembunyi di rumah pamannya di Tambak Mayor, Surabaya.

Saat disergap, Randy bersama seorang pria yang mengaku sebagai pengacaranya. Randy mengaku hendak menyerahkan diri ke kantor polisi. Tak lama, ia langsung dikeler ke kantor polisi.

Saat di kantor polisi, orang tua Merlinawati kemudian dipanggil. Ini untuk memastikan apakah benar pria tersebut Randy. Didit ayah tiri Randy memastikan pria itu benar Randy, yang selama ini jadi kekasih anaknya.

Di hadapan polisi, Randy kemudian mengaku nekat membunuh Merlinawati karena cemburu. Ia membantah telah merencanakan pembunuhan itu.

Ia berdalih saat itu menanyakan ke Merlinawati punya hubungan dengan pria lain. Namun Merlinawati hanya diam saja. Emosi, Randy langsung mencekik dan membenturkan kepalanya ke dinding.

Puas menganiaya, Randy kemudian membawa tubuh Merlinawati ke gudang lantai atas dan menguncinya dari luar. Randy mengunci dengan mengikat gagang pintu dengan kain.

Randy mengaku, saat ditinggal itu Merlinawati sebenarnya masih hidup. Ia berdalih tak mengetahui bahwa apa yang dilakukannya membuat Merlinawati tewas.

Pada 2 Maret, Majelis Hakim Pengadilan Negeri Surabaya menjatuhkan vonis 11 tahun penjara kepada Randy. Vonis ini lebih ringan setahun dari tuntutan jaksa yakni 12 tahun penjara.

Vonis ringan itu disambut tangis histeris Pujiati, ibu kandung Merlinawati. Sambil menangis, Pujiati juga terus melemparkan sumpah serapah Randy yang telah merampas nyawa anaknya.

Crime Story merupakan rubrik khusus yang mengulas kisah kriminal yang pernah terjadi di Jatim. Mulai 24 Oktober 2022, Crime Story tayang setiap Senin dan Jumat.

Halaman 2 dari 3
(abq/sun)


Hide Ads