Miras oplosan di Surabaya merenggut maut. 9 orang di dua lokasi berbeda tewas usai menggelar pesta miras oplosan dalam tempo kurang dari sebulan. Polanya sama, para korban tewas berurutan saling menyusul lainnya.
Insiden pertama berlangsung saat malam takbir Idul Adha di Tambaksari, Surabaya. Bukannya ikut takbir keliling atau takbiran di masjid, enam pemuda ini justru pesta miras oplosan. Untuk menambah sensasi, mereka menenggak miras yang dioplos dengan lotion anti nyamuk.
Dari enam orang yang ikut pesta, lima diantaranya tewas. Usai pesta miras, dua orang langsung meninggal saat mendapat perawatan di rumah sakit, Minggu (10/7). Selang beberapa hari, tiga korban lainnya menyusul meninggal dunia.
"Diduga bahwa miras yang dikonsumsi itu tidak hanya miras. Namun ditambahkan suatu bahan yang emang tidak boleh dikonsumsi oleh masyarakat," ujar Kapolrestabes Surabaya Kombes Akhmad Yusep Gunawan, Jumat (15/7/2022).
"Seperti lotion anti nyamuk ke dalam minuman tersebut, sehingga menimbulkan campuran kimia yang mengakibatkan kerusakan otak," sambung Yusep.
Yusep juga mengimbau kepada masyarakat agar tak ragu melapor jika menemukan peredaran miras ilegal atau narkoba. Ia lantas meminta agar tak mencoba-coba mengonsumsi hal-hal yang bisa merugikan dan membahayakan diri.
"Dan kami mengimbau kepada masyarakat jika mengetahui hal ini tidak bosan-bosannya mengantisipasi hal-hal yang dapat merugikan dirinya baik itu miras maupun narkoba. Sehingga kita dapat untuk memperkuat kesehatan dan perekonomian di kota Surabaya," tandas Yusep.
Tragedi miras oplosan di Lakarsantri juga tewaskan 4 orang, di halaman selanjutnya!
            
            
            
            
            (hil/dte)