Negosiasi polisi dengan pemimpin Ponpes Shiddiqiyyah berjalan alot. Ponpes kembali berjanji mengantar Moch Subchi Azal Tsani (MSAT) alias Mas Bechi (42) ke Polda. Tapi, polisi tetap akan bertahan di ponpes hingga Mas Bechi benar-benar diserahkan.
Hal itu disampaikan oleh Ketua Jaringan Islam Anti Diskriminasi (JIAD) Jombang Aan Anshori. Aan menyebut dirinya diminta Polda Jatim untuk menyaksikan penangkapan Bechi.
Ia ceritakan, setelah terjadinya bentrokan di antara polisi dengan para simpatisan Ponpes Shiddiqiyyah, polisi akhirnya melakukan negosiasi yang cukup alot dengan Pengasuh Ponpes Kiai Muhammad Mukhtar Mukhti.
"Terjadi negosisasi yang cukup alot antara kiai Tar (Mukhtar) dengan beberapa perwira. Kiai muchtar dan istrinya di hadapan banyak santri menyatakan anaknya akan diserahkan, tetapi polisi tidak mau," ujarnya.
Karena negosiasi itu tidak berjalan mulus dan karena hari ini adalah langkah terakhir polisi untuk menangkap Mas Bechi, pihak kepolisian akan bertahan di Ponpes hingga DPO kasus pencabulan terhadap santriwati itu diserahkan kepada pihak kepolisian.
"Dan yang saya tahu bahwa polisi akan bertahan. Itu informasi yang terakhir saya terima," ujarnya ketika dikonfirmasi detikJatim, Kamis (7/7/2022).
Aksi jemput paksa dilakukan ribuan personel kepolisian. Polisi telah berhasil menjebol pertahanan massa Moch Subchi Azal Tsani (MSAT) alias Mas Bechi (42), DPO pencabulan. Saat ini, Bechi sudah berada di tangan polisi.
Tak hanya itu, tim buru sergap telah menguasai halaman rumah pengasuh Pondok Pesantren Shiddiqiyyah Ploso, Jombang Muhammad Mukhtar Mukthi.
Kiai Muhammad Mukhtar Mukhti berjanji mengantarkan anaknya ke Polda Jatim. Baca halaman selanjutnya.
Simak Video "Video: Helikopter Mendarat Darurat di Jombang Bikin Heboh Warga"
(dpe/dte)