Anak Kiai Jombang DPO Pencabulan Sempat Akan Bikin Konser Jazz

Enggran Eko Budianto - detikJatim
Selasa, 05 Jul 2022 17:41 WIB
Anak kiai di Jombang Subchi atau Bechi/Foto: dok istimewa
Jombang -

Moch Subchi Azal Tsani (MSAT) alias Mas Bechi (42), putra Pengasuh Ponpes Shiddiqiyyah, Jombang KH Muhammad Mukhtar Mukthi menjadi DPO kasus pencabulan santriwati sejak 13 Januari 2022. Tapi sudah 6 bulan berlalu, polisi tak kunjung berhasil menangkapnya.

Padahal, disinyalir selama ini tersangka berada di Jombang. Bahkan, pada akhir Mei lalu, Bechi disebut-sebut akan menggelar konser musik jazz rakyat festival di Ponpes Majma'al Bachroin Hubbul Wathon Minal Iman Shiddiqiyyah, Desa Losari, Kecamatan Ploso.

Namun, konser musik yang digelar 31 Mei tersebut tidak mendapatkan izin dari Polres Jombang. Alasan polisi menolak izin konser musik tersebut pertama, belum ada rekomendasi dari instansi atau dinas terkait yang sesuai dengan substansi kegiatannya, serta seluruh kegiatan wajib mendapatkan rekomendasi dari Satgas COVID-19.

Kedua, situasi harkamtibmas di wilayah Kabupaten Jombang khususnya di Ponpes Shiddiqiyyah Jombang belum memungkinkan diadakan kegiatan konser keramaian.

Ketiga, selama masa pandemi COVID-19, untuk upaya pencegahan penyebaran virus corona dan guna antisipasi timbulnya klaster baru COVID-19 serta menjaga kondusivitas harkamtibmas wilayah Kabupaten Jombang, Polres Jombang tidak mengeluarkan izin keramaian STTP atau kegiatan lainnya di Kabupaten Jombang.

Ketua Panitia Jazz Rakyat Festival Mulyono saat itu menjelaskan, konsep acara yang semula berupa festival musik jazz, serta bazar kuliner tradisional dan produk UMKM, diganti sesuai arahan Satintelkam Polres Jombang. Yaitu menjadi bazar kuliner tradisional dan produk UMKM.

"Konsep acara kami ubah, ini juga sesuai arahan pihak Intelkam karena sudah terlanjur berdatangan. Acara tetap berjalan, tapi tanpa musik," jelas Mulyono, Selasa (31/5/2022).

Satu bulan lebih tanpa kabar, polisi akhirnya mendeteksi keberadaan MSAT yang masih berada di Jombang. Putra Kiai Mukhtar itu diduga kuat berada di salah satu dari 13 mobil yang melaju beriringan. Tim gabungan Resmob Polda Jatim dan Satreskrim Polres Jombang menyergap iring-iringan mobil tersebut di Jalan Raya Desa Sambongdukuh pada Minggu (3/7) sekitar pukul 13.00 WIB.

Namun, rombongan belasan mobil itu kabur ke arah utara atau menuju ke Ploso, Jombang. Sampai di wilayah Ploso, polisi berhasil menghentikan 11 mobil. Sedangkan 2 mobil yang salah satunya diduga kuat ditumpangi MSAT, berhasil lolos dari penyergapan petugas. Polisi mengizinkan 10 mobil melanjutkan perjalanan karena tidak menemukan MSAT di dalamnya.

Sedangkan 1 mobil Isuzu Panther warna hitam yang dikemudikan D, diamankan polisi karena sempat memepet dan akan menabrak anggota Resmob Polda Jatim yang melakukan pengejaran menggunakan sepeda motor. Sayangnya, D berhasil kabur setelah sempat diamankan petugas.

Saat itu, polisi mengamankan mobil Panther, 3 penumpang dan senjata air gun ke Polda Jatim. Dua penumpang laki-laki dan satu perempuan itu dipulangkan keesokan harinya karena bukan mereka yang melakukan perlawanan kepada polisi.

"Untuk DPO MSAT ada atau tidaknya di rombongan itu, belum bisa kami pastikan karena ada satu dua kendaraan yang lolos. Jadi, dari analisis kami kemungkinan ada. Karena kalau tidak ada harusnya mereka kooperatif," terang Kapolres Jombang AKBP Moh Nurhidayat.

Di hari yang sama, polisi mendeteksi DPO MSAT masih berada di Jombang. Tersangka kasus pencabulan santriwati itu disinyalir berada di dalam pondok yang diasuh ayahnya. Yaitu di Ponpes Majma'al Bachroin Hubbul Wathon Minal Iman Shiddiqiyyah, Desa Losari, Kecamatan Ploso. Upaya penangkapan pun dipimpin langsung Dirreskrimum Polda Jatim.

Negosiasi penangkapan Subchi gagal, di halaman selanjutnya!




(hil/dte)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork