Kesenian Jaranan Sentherewe, Tradisi Tulungagung yang Tetap Hidup

Eka Fitria Lusiana - detikJatim
Kamis, 27 Nov 2025 10:45 WIB
Pertunjukan Jaranan Sentherewe. Foto: YouTube Cak Durasim (Taman Budaya Jawa Timur)
Tulungagung -

Tulungagung dikenal sebagai salah satu daerah di Jawa Timur yang kaya kesenian tradisional. Di antara banyaknya warisan budaya yang tumbuh subur di wilayah ini, Jaranan Sentherewe menjadi salah satu yang paling unik dan memiliki ciri khas yang kuat.

Kesenian ini tidak hanya menjadi bentuk ekspresi masyarakat, tetapi juga simbol kreativitas dua seniman yang berhasil menciptakan tarian baru ketika minat masyarakat terhadap Jaranan Pegon mulai menurun.

Dengan gerakan yang lincah, dinamis, dan penuh energi, Jaranan Sentherewe hadir sebagai alternatif hiburan rakyat, yang kemudian berkembang menjadi bagian penting dari identitas budaya Tulungagung.

Penamaannya yang unik, diambil dari kata senthe dan rewe, dua tumbuhan yang dikenal meninggalkan sensasi gatal, melambangkan karakter tari yang banyak menampilkan lompatan-lompatan cepat.

Gerakan yang seolah menggambarkan seseorang yang sedang kepanasan atau kegatalan. Hingga kini, kesenian ini terus dilestarikan dan menjadi pertunjukan yang selalu menarik perhatian masyarakat.

Sejarah Lahirnya Jaranan Sentherewe di Tulungagung

Menurut jurnal berjudul Kesenian Jaranan Sentherewe di Kabupaten Tulungagung Tahun 1958-1986 yang ditulis Ludvi Indra Jaya, Jaranan Sentherewe lahir pada sekitar tahun 1958 di Dukuh Sukorejo, Desa Rejoagung, Tulungagung.

Kesenian ini tercipta dari kolaborasi dua seniman, seorang seniman jaranan dan seorang seniman ludruk, yang ingin menghadirkan bentuk seni baru untuk kembali menarik minat masyarakat pada kesenian tradisional.

Pertunjukan Jaranan Sentherewe Foto: Youtube Cak Durasim ( Taman Budaya Jawa Timur )

Inovasi ini berawal dari berkurangnya ketertarikan warga terhadap Jaranan Pegon pada masa itu. Dari sinilah muncul gagasan untuk memadukan unsur jaranan dan ludruk, menghasilkan pertunjukan yang lebih atraktif, ekspresif, dan mudah dinikmati berbagai kalangan.

Nama Sentherewe dipilih karena menggambarkan gerakan penari yang melompat-lompat lincah, layaknya seseorang yang tergelitik atau merasakan sensasi gatal akibat tanaman senthe dan rewe.

Kisah di Balik Pertunjukan Jaranan Sentherewe

Selain menyajikan irama musik yang khas, pertunjukan Jaranan Sentherewe juga memuat kisah heroik. Dalam beberapa sumber disebutkan tarian ini kerap mengisahkan keberanian pasukan berkuda milik Raja Klana Sewandana.

Pasukan tersebut digambarkan bertempur menghadapi musuh berwujud barong dan jejaplok. Fragmen tarian ini menghadirkan suasana dramatis yang membuat penonton larut dalam alur cerita.

Dahulu, Jaranan Sentherewe sering digelar sebagai hiburan rakyat pada acara bersih desa. Seiring waktu, kesenian ini juga tampil dalam berbagai upacara besar, termasuk peringatan Hari Kemerdekaan RI di Tulungagung.

Pertunjukan Jaranan Sentherewe Foto: Youtube Cak Durasim ( Taman Budaya Jawa Timur )

Ragam Gerakan dalam Jaranan Sentherewe

Setiap gerakan dalam Jaranan Sentherewe memiliki makna dan karakter tersendiri, mencerminkan nilai-nilai budaya serta ekspresi masyarakat Tulungagung. Gerakan-gerakan inilah yang membuat pertunjukan Jaranan Sentherewe tampak hidup, dinamis, dan sarat simbol.

1. Napak

Gerakan dasar berupa langkah-langkah kaki yang menjadi fondasi tarian.

2. Sabetan

Gerakan mengayun kuda lumping ke berbagai arah, biasanya menjadi variasi dari gerakan menapak.

3. Ndhegar

Gerakan melompat yang dapat dilakukan dengan satu kaki atau dua kaki sekaligus.

4. Mencak

Gerakan yang menggambarkan kuda sedang berlari cepat atau melaju kencang.

5. Sembahan

Gerakan penghormatan dengan membungkukkan badan secara anggun.

6. Perang

Gerakan yang menggambarkan adegan pertempuran penuh energi dan variasi.

Ciri Khas yang Membedakan Jaranan Sentherewe

Pertunjukan Jaranan Sentherewe Foto: Youtube Cak Durasim ( Taman Budaya Jawa Timur )

Salah satu hal paling menonjol dari Jaranan Sentherewe adalah penggunaan backdrop indah yang mirip dengan pertunjukan ketoprak atau wayang wong. Ini tidak lepas dari sejarah Tulungagung yang dikenal sebagai daerah dengan tradisi ketoprak yang kuat.

Beberapa hal lain yang membuat Jaranan Sentherewe tampak berbeda dari jenis jaranan lainnya adalah karakter pertunjukannya yang lebih lembut dan anggun. Musik pengiringnya cenderung harmonis.

Sementara kostum para penari didominasi warna-warna cerah yang memberi kesan lebih atraktif. Dari sisi gerak, Jaranan Sentherewe juga menonjolkan dinamika dan ekspresi yang kuat, sehingga menghadirkan suasana hiburan yang lebih estetis di atas panggung.

Untuk menghidupkan suasana, pertunjukan ini menggunakan beragam instrumen musik tradisional. Di antaranya kendang, kenong, gong, demung, saron, bonang, sompret, dan dram. Juga menggunakan kendang jaipong serta kendang dangdut atau ketipung untuk memperkaya ritme dan memberi nuansa lebih variatif.

Fakta Menarik Tentang Jaranan Sentherewe

Jaranan Sentherewe bukan sekadar hiburan rakyat, tetapi kesenian yang menyimpan banyak fakta menarik di balik setiap pertunjukannya. Berikut beberapa fakta menarik yang jarang diketahui tentang Jaranan Sentherewe.

  • Berasal dan berkembang di Tulungagung
  • Memiliki irama musik lembut dan harmonis
  • Kostumnya identik dengan warna cerah dan anggun
  • Bersifat hiburan sehingga mudah diterima masyarakat luas

Artikel ini ditulis Eka Fitria Lusiana, peserta magang PRIMA Kemenag di detikcom.



Simak Video "Video RI Siapkan 15 Cagar Budaya untuk Diajukan Jadi Warisan Dunia UNESCO"

(ihc/irb)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork