Even tahunan Festival Jaranan Terbuka Trenggalek ke-29 segera digelar. Rangkaian festival akan dibuat semarak dengan pelibatan langsung komunitas jaranan.
Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin menyatakan festival jaranan tahun ini berbeda jika dibandingkan tahun sebelumnya. Di even sebelumnya rangkaian festival dikendalikan langsung Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Trenggalek. Tahun ini akan lebih banyak menggandeng para seniman jaranan lokal.
"Festival jaranan ke-29 diselenggarakan berdasarkan parsipatif paseduluran. Pelaksanaannya sendiri dilaksanakan pada akhir September hingga awal Oktober 2025," kata M Nur Arifin, Jumat (22/8/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan keterlibatan komunitas jaranan, even tersebut akan meningkatkan minat masyarakat dalam melestarikan kesenian jaranan. Tak hanya itu totalitas dari seniman dipastikan akan meningkat saat pelaksanaan festival.
"Saya senang jika ada orang yang memiliki passion untuk menghidupi jaranan ini lebih terkait dengan anak-anak muda, terkait dengan masa kini, tetapi tidak meninggalkan sebuah legacy," imbuhnya.
Menurutnya, kesenian jaranan berkembang pesat di Trenggalek, bahkan banyak sekolah yang memiliki kelompok jaranan. Tak heran setiap pementasan jaranan di Trenggalek selalu ramai disaksikan oleh masyarakat.
"Festival jaranan sudah digelar sejak 1995 dan masih bertahan hingga 2025. Mungkin kita bisa mengklaim Trenggalek adalah Jaranan World atau Buminya Jaranan," imbuhnya.
Arifin menyebut salah satu jaranan asli Trenggalek adalah Turangga Yaksa, Turangga berarti kuda dan Yaksa adalah raksasa. Kesenian ini memiliki filosofi dan jalan cerita yang menarik
"Turangga Yaksa ini mempresentasikan setiap manusia punya sesuatu yang sangat besar yang perlu dikendalikan yaitu hawa nafsu," kata Bupati.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Trenggalek Sunyoto, mengatakan rangkaian festival akan dimulai pada bulan Agustus, salah satunya menyambangi komunitas jaranan di seluruh Trenggalek.
"Nanti panitia akan keliling untuk bersilaturahmi dan menggali berbagai persoalan dan potensi di masing-masing kelompok. Harapannya kami bisa memiliki gambaran seperti apa kondisi jaranan kita," kata Sunyoto
Dijelaskan even puncak akan digelar selama sepekan penuh dengan menampilkan peserta lokal dan dari luar kota. Dua kategori besar yang akan dilombakan adalah Jaranan Turangga Yaksa dan non Turangga Yaksa.
"Selain itu juga akan ada pameran di pendapa tentang berbagai pernak-pernik jaranan, sejarah dan lain sebaginya. Insyaallah ini akan lebih meriah dan bukan sekadar lomba di panggung saja," ujarnya.
Pihaknya menargetkan even ke-29 tersebut bisa masuk Karisma Even Nusantara, Kementerian Pariwisata sebagai salah satu event terbaik 100 event di dalam negeri.
"Harapannya bisa masuk ke Karisma Even Nusantara," imbuhnya.
(dpe/hil)