"Dengan mengusung tema 'Pacitan Sumandhang Nugraha', Festival Rontek Pacitan 2025 digelar selama tiga hari berturut-turut dengan lokasi utama di depan Kantor Bupati Pacitan, Jl JA Suprapto," kata Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga (Disparbudpora) Pacitan, Turmudi, Minggu (6/7).
Baca juga: 5 Warisan Budaya dan Tradisi Asal Pacitan |
Tema yang diambil tersebut, lanjut Turmudi, memiliki makna filosofis. Yaitu harapan akan hadirnya keberkahan yang selalu membersamai masyarakat Pacitan. Hal itu salah satunya mewujud melalui geliat ekonomi kreatif dari agenda budaya tahunan ini. Contohnya 'Pasar Krempyeng' dengan aneka produk kuliner khas yang digelar di sekitar lokasi rontek.
Sementara itu, Kepala Bidang Kebudayaan Disbudparpora Pacitan, Sukanto, menyebut gelaran tahun ini sangat istimewa. Selain didukung oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), festival juga mendapat sokongan dari Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah (BPKW) XI Mojokerto.
Ia menambahkan, posisi Festival Rontek Pacitan yang tetap bertahan dalam 100 event nasional KEN, juga membuka peluang lebih luas bagi daerah untuk mendapatkan dukungan dari pusat. Tentu saja, ke depan seni rontek diharapkan tak hanya berbicara di tingkat nasional, namun juga mendapat pengakuan masyarakat internasional.
"Seperti halnya disampaikan Bapak Bupati, kita semua tentunya berharap gaung dari Rontek Pacitan ini akan membahana hingga mancanegara," terangnya.
Untuk diketahui, hari pertama festival menampilkan 5 peserta. Masing-masing SMAN Nawangan, Kecamatan Punung, Kecamatan Donorojo, Kecamatan Sudimoro, dan Kecamatan Nawangan. Sedangkan di hari kedua, 5 peserta yang akan tampil adalah SMKN Pacitan, Kecamatan Tegalombo, Kecamatan Ngadirojo, Kecamatan Bandar, serta Kecamatan Arjosari.
(auh/abq)