Jawa Timur, salah satu provinsi di Indonesia yang kaya tradisi, memiliki beragam metode pengobatan tradisional yang tidak hanya populer di kalangan masyarakat lokal. Tetapi juga menjadi bagian dari kekayaan budaya yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.
Pengobatan tradisional ini dikenal sebagai bagian dari sistem perawatan kesehatan yang terhubung dengan cara hidup masyarakat Jawa. Di mana, pengobatan ini berlandaskan pada keseimbangan tubuh, alam, dan roh.
Pengobatan Tradisional Khas Jawa Timur
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Metode pengobatan tradisional yang ada di Jawa Timur sangat beragam. Mulai dari yang berbentuk minuman jamu yang mengandung bahan alami hingga teknik-teknik pengobatan yang melibatkan penggunaan ramuan untuk dioleskan, dibalurkan, atau bahkan disemprotkan ke tubuh.
Praktik-praktik ini mencerminkan kearifan lokal yang tidak hanya berfungsi untuk menyembuhkan penyakit, tetapi juga untuk menjaga keseimbangan tubuh dan mencegah timbulnya berbagai masalah kesehatan. Berikut beberapa pengobatan tradisional khas Jawa Timur yang perlu diketahui.
1. Suwuk
Dilansir laman Universitas Brawijaya, suwuk merupakan pengobatan tradisional yang menggunakan mantra dan rapalan doa dari dukun yang diletakkan di air putih maupun ramuan dari tumbuh-tumbuhan. Dalam prosesnya, suwuk melibatkan deteksi penyakit melalui pijatan dan komunikasi batin, diikuti dengan pemberian ramuan herbal dan teknik pijat.
Suwuk tidak hanya digunakan untuk mengobati manusia, bahkan benda-benda seperti undangan pernikahan hingga surat lamaran pekerjaan pun dapat disuwuk. Pengobatan tradisional suwuk dilakukan melalui dua tahap.
Pertama, dukun memeriksa penyakit pasien melalui beberapa teknik deteksi, seperti pijatan di ruas-ruas jari kaki dan tangan, penggunaan pusaka (misalnya keris), analisis riwayat kesehatan berdasarkan penuturan pasien, hingga komunikasi batin antara dukun dan penunggu desa tempat pasien berasal.
Setelah dilakukan teknik deteksi, tahap selanjutnya adalah penerapan metode pengobatan suwuk. Misalnya, pengobatan suwuk di Jatiarjo Pasuruan yang dilakukan dengan kombinasi teknik pengobatan lain, seperti pijat dan pemberian ramuan herbal.
Setelah diketahui penyakit yang diderita, pasien dapat disembuhkan melalui teknik pijat menggunakan minyak whisik. Keberadaan pengobatan tradisional suwuk ini tetap bertahan karena beberapa faktor sosial-budaya.
Termasuk kepercayaan masyarakat pada hal-hal magis dan fenomena penyakit yang tidak dapat disembuhkan melalui pengobatan medis. Selain itu, pola pengobatan masyarakat yang lebih bersifat turun-temurun serta pencarian pengobatan yang bersifat cocok-cocokkan turut berperan dalam kelestariannya.
2. Jamu
Jamu adalah minuman herbal yang terbuat dari berbagai bahan alami, seperti rempah-rempah dan tumbuhan. Jamu telah menjadi bagian integral dari budaya Jawa dan digunakan untuk menjaga kesehatan serta mengobati berbagai penyakit.
Pembuatan jamu dilakukan secara tradisional dengan resep yang diturunkan dari nenek moyang dan sudah ada sejak zaman Kerajaan Mataram. Hal ini dibuktikan melalui ilustrasi yang mirip proses pembuatan jamu di berbagai situs, seperti arkeologi Liyangan, relief candi, dan prasasti Madhawapura yang menyebut peracik jamu dengan sebutan acaraki.
Menurut laman Kemenparekraf, jamu berasal dari gabungan dua kata Jawa dan ngramu, yang mengandung arti ramuan yang dibuat orang Jawa. Teori lain menyebutkan, jamu berasal dari bahasa Jawa Kuno, djampi.
Djampi merupakan metode penyembuhan dengan ramuan herbal. Masyarakat Jawa Timur sering menggunakan jamu sebagai obat tradisional, yang selain bermanfaat untuk kesehatan, juga memiliki nilai kultural yang sangat mendalam.
3. Pengobatan Alternatif
Pengobatan alternatif sebenarnya merupakan istilah umum yang mencakup berbagai metode pengobatan seperti akupuntur, herbal, reiki, tai chi timur kuno, manipulasi kiropraktik, dan masih banyak lagi. Beberapa praktik pengobatan alternatif yang terkenal di Jawa Timur ialah menggunakan minyak khusus dan doa menyembuhkan berbagai penyakit.
Salah satu pengobatan alternatif yang sempat terkenal adalah Ponari, yang sempat viral pada 2009 setelah menemukan batu petir. Ribuan orang datang ke rumahnya untuk mendapatkan air minum yang dicelupkan ke dalam batu tersebut, yang dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit.
Pengobatan alternatif yang viral lainnya dilakukan Ningsih Tinampi. Wanita asal Pandaan, Pasuruan itu dikenal karena kemampuannya dalam menyembuhkan penyakit melalui doa dengan media air putih, buah-buahan, bahkan batu.
Nama Ningsih Tinampi menjadi viral beberapa tahun lalu, terutama saat pandemi COVID-19. Saat itu, ia mengeklaim bisa menyembuhkan Corona dengan cara yang cukup terbuka, yang dapat disaksikan langsung pasien yang tengah mengantre.
4. Pengobatan Herbal
Penggunaan ramuan herbal untuk masuk angin atau pegal-pegal sangat umum dilakukan di Jatim. Masyarakat meracik ramuan sendiri atau mendapatkan ramuan dari dukun yang memiliki pengetahuan tentang tumbuhan obat. Penggunaan tanaman obat menunjukkan kedekatan masyarakat dengan alam dan kebijaksanaan dalam memanfaatkan alam sekitar.
Salah satu sumber yang merekam berbagai metode pengobatan tradisional ini adalah Serat Primbon Jampi Jawi. Serat ini adalah sebuah naskah yang berisi kumpulan pengetahuan tentang pengobatan Jawa.
Naskah ini diterbitkan Penerbit Tan Khoen Swie pada 1933, dan sekarang menjadi koleksi penting di Perpustakaan Taman Siswa. Dalam naskah tersebut, terdapat berbagai macam ramuan dan teknik pengobatan, yang tidak hanya melibatkan jamu sebagai minuman, tetapi juga cara-cara lain yang cukup menarik dan tidak biasa.
Menurut laman Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada, ada beberapa metode pengobatan tradisional Jawa Timur yang tercatat dalam Serat Primbon Jampi Jawi. Berikut sejumlah pengobatan tradisional khas Jawa Timur yang dimaksud.
- Tapel: Pengobatan tradisional yang dilakukan dengan cara mengoleskan ramuan tertentu pada bagian tubuh, biasanya di perut.
- Boreh: Pengobatan tradisional yang mirip dengan tapel, tetapi ramuan yang digunakan dicairkan dan kemudian dibalurkan ke seluruh tubuh.
- Cekok: Metode pemberian jamu dengan cara yang lebih kuat, yaitu dengan memaksa seseorang, terutama anak-anak, untuk meminum ramuan tertentu.
- Sembur: Dalam pengobatan tradisional Jawa, metode ini digunakan untuk menyembuhkan penyakit tertentu dengan cara menyemburkan ramuan yang telah dihaluskan langsung ke bagian tubuh yang sakit, terutama pada perut atau dada.
Artikel ini ditulis oleh Angely Rahma, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(ihc/irb)