Jenis-jenis Santet Paling Terkenal di Jawa Timur

Jenis-jenis Santet Paling Terkenal di Jawa Timur

Irma Budiarti - detikJatim
Selasa, 08 Jul 2025 02:00 WIB
Ilustrasi santet
ILUSTRASI SANTET. Foto: iStock
Surabaya -

Ilmu santet menjadi salah satu praktik mistis yang masih dipercaya di berbagai wilayah di Indonesia, termasuk di Jawa Timur. Meskipun keberadaannya kerap dibantah secara ilmiah, banyak masyarakat yang masih mengaitkan kejadian-kejadian aneh, penyakit misterius, hingga kematian mendadak dengan serangan santet.

Jawa Timur dikenal sebagai salah satu daerah yang memiliki ragam jenis santet, masing-masing dengan ciri khas, tujuan, dan metode yang berbeda-beda. Berikut ini beberapa jenis santet yang dikenal luas dalam tradisi masyarakat Jawa Timur.

Santet dari Jawa Timur

Di sejumlah daerah, seperti Banyuwangi, Tulungagung, hingga pedalaman Jawa Timur lainnya, berkembang berbagai jenis santet dengan karakteristik dan kekuatan yang berbeda. Beberapa di antaranya bahkan terkenal sangat kuat dan sulit ditangkal. Berikut jenis-jenis santet asal Jawa Timur yang masih dipercaya eksis hingga kini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Jaran Goyang

Dilansir jurnal Fakultas Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga berjudul Kepercayaan Masyarakat Jawa Terhadap Santet, Wangsit, dan Roh Menurut Perspektif Edwards Evans-Pritchard, yang ditulis Ening Herniti, santet Jaran Goyang dikenal sebagai jenis santet pengasihan yang berasal dari Banyuwangi.

Ilmu ini bertujuan membuat seseorang tergila-gila secara gaib, bahkan kehilangan kendali emosional dan jatuh cinta secara tidak wajar kepada pelaku. Media yang digunakan antara lain rambut, foto, hingga potongan kuku, dan mantra biasanya dibaca lewat tengah malam.

ADVERTISEMENT

Nama "Jaran Goyang" sendiri merujuk pada dua hal, yaitu pasukan perempuan Sayu Wiwit di masa Perang Puputan Bayu. Juga perilaku korban yang seperti kuda liar birahi, emosional, dan berani mendekati lawan jenis tanpa sadar.

Efek santet Jaran Goyang bisa bertahan selama berhari-hari hingga seumur hidup jika terus diperbarui. Masyarakat Using mengenal santet ini sebagai bagian dari ilmu merah, yaitu ilmu yang berhubungan dengan pengaruh seksual dan pengasihan.

2. Santet Brojo

Santet Brojo merupakan ilmu hitam dari Tulungagung yang dikenal sangat mematikan. Menurut ahli supranatural lokal, Brojo digerakkan dari bawah tanah oleh seorang dukun dan ditujukan untuk mencelakai satu orang secara langsung.

Efeknya sangat cepat, bahkan bisa menyebabkan kematian mendadak. Karena sifatnya yang fokus dan ganas, santet ini banyak ditakuti dan dianggap sebagai salah satu teluh paling kuat di wilayah Jawa Timur.

3. Santet Pring Sedapur

Berbeda dengan Brojo yang menyasar individu, santet Pring Sedapur justru lebih berbahaya karena targetnya adalah satu keluarga sekaligus. Santet ini diyakini mampu membinasakan seluruh isi rumah jika ritualnya berhasil dikirimkan.

Nama "pring sedapur" sendiri merujuk pada bambu yang berasal dari satu rumpun, sebagai simbol dari keterkaitan antar anggota keluarga. Praktik santet ini disebut sangat berat, bahkan berisiko balik menyerang dukun atau tabib yang mencoba menyembuhkan korban, jika tidak memiliki kekuatan spiritual yang memadai.

4. Santet Susuk Konde

Dilansir Perpustakaan Digital Budaya Indonesia, santet Susuk Konde merupakan salah satu jenis santet yang berkembang di wilayah pedalaman Jawa Timur. Ilmu hitam ini ditujukan untuk menyakiti tubuh korban dari dalam, sehingga menimbulkan penyakit misterius yang sulit dijelaskan secara medis.

Ciri khas santet ini adalah munculnya benda-benda tajam di dalam tubuh, seperti paku, kawat, besi, hingga silet. Dalam beberapa kasus, benda-benda tersebut bahkan terlihat jelas melalui hasil rontgen. Karena efek fisiknya yang nyata, santet Susuk Konde sering menjadi perhatian dunia medis sekaligus spiritual.

Perlu dipahami, jenis-jenis santet di atas merupakan bagian dari sistem kepercayaan masyarakat lokal, khususnya di wilayah pedesaan Jawa Timur. Dalam budaya Jawa, ilmu hitam seperti santet biasanya dilawan dengan ilmu putih seperti ruwatan, tirakat, doa-doa keselamatan, dan bantuan spiritual dari tokoh agama atau spiritualis.

Namun, seiring perkembangan zaman dan pendidikan, banyak masyarakat yang mulai beralih ke pendekatan rasional dan medis dalam menyikapi kejadian aneh yang menimpa mereka. Meskipun begitu, tradisi dan cerita soal santet masih hidup kuat sebagai bagian dari kekayaan budaya Jawa Timur.

Mengenal jenis-jenis santet di Jawa Timur bukan untuk menakut-nakuti, melainkan sebagai bentuk literasi budaya dan kewaspadaan terhadap sisi gelap tradisi yang masih hidup di tengah masyarakat.

Apapun bentuknya, santet adalah tindakan yang bertentangan dengan nilai kemanusiaan dan hukum agama. Maka, penting untuk menanggapi fenomena ini dengan bijak dan tetap mengedepankan akal sehat serta keimanan dalam menjalani hidup.




(auh/irb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads