Ekskavasi Situs Bhre Kahuripan di Desa Klinterejo, Sooko, Mojokerto diperpanjang selama 7 hari ke depan. Penggalian arkeologi dilakukan untuk mengungkap gapura candi.
Ketua Tim Ekskavasi Situs Bhre Kahuripan Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XI Jatim Muhammad Ichwan menjelaskan ekskavasi hari ini didanai Disbudporapar Kabupaten Mojokerto. Ekskavasi selama 7 hari untuk menggali area sekitar 120 meter persegi di sudut tenggara lapangan sepakbola.
"Lokusnya di lapangan sepakbola sudut tenggara untuk menampakkan yang kami duga sebagai gapura menuju halaman utama Situs Bhre Kahuripan," jelasnya kepada detikJatim di lokasi, Senin (22/7/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Halaman utama atau area sakral Situs Bhre Kahuripan berupa candi seluas 14x14 meter persegi berbahan batu andesit. Di tengahnya terdapat batu yoni berdimensi 191 x 184 x 121 cm. Ukiran pada sisi kiri atas yoni menunjukkan angka tahun 1294 saka atau 1372 masehi.
Di dalam sumur Candi Bhre Kahuripan ditemukan lempengan emas berbentuk kura-kura sepanjang 6 cm. Sebuah arca berbahan batu andesit setinggi 200 cm, lebar 180 cm dan tebal 25-30 cm juga ditemukan di candi ini. Sayangnya, wujud arca itu tidak bisa dikenali karena sudah dirusak.
Sesuai angka tahun di batu yoni, Candi Bhre Kahuripan ini dibangun pada zaman Majapahit ketika Raja Hayam Wuruk memerintah 1350-1389 masehi. Para arkeolog meyakini candi itu dibangun untuk mendarmakan Ibu Hayam Wuruk, Tribhuwana Tunggadewi.
Tribhuwana menjadi ratu pertama Majapahit menggantikan saudaranya Jayanegara. Ia memimpin dari tahun 1328 masehi sampai turun tahta tahun 1350 masehi. Mahkotanya lantas ia serahkan kepada putranya, Hayam Wuruk. Sedangkan Bhre Kahuripan adalah salah satu gelar bagi Tribhuwana.
Gapura yang diekskavasi saat ini bukan lah pintu masuk utama ke Candi Bhre Kahuripan. Namun, akses masuk dari halaman tengah ke halaman sakral. Uniknya, gapura itu terlihat tidak di tengah pagar pembatas halaman. Karena posisinya sedikit melenceng ke selatan.
"Tahap penggalian dulu, kemungkinan seperti itu (gapura di sisi selatan). Apakah itu konsepnya? Kami cari referensinya," tandas Ichwan.
Ekskavasi 25 Juni-19 Juli 2024 melanjutkan penggalian tahun lalu. Hasilnya, tim arkeolog BPK Wilayah XI Jatim berhasil mengungkap pagar yang mengelilingi Candi Bhre Kahuripan.
Pagar berbahan bata merah kuno itu panjangnya 183 meter dengan lebar 121 meter. Sehingga saat ini total luasan Candi Bhre Kahuripan yang ditemukan mencapai 22.143 meter persegi.
Gapura atau pintu masuk utama candi berada di pagar sisi barat. Megahnya pagar kuno ini nampak dari ketebalannya mencapai 100-105 cm dan 130-135 cm. Selain itu, tapak gapura di sisi barat masing-masing berdenah cruciform seluas 26 x 20 meter persegi.
(dpe/iwd)