Kenapa Malam 1 Suro Tidak Boleh Keluar Rumah? Ini Penjelasannya

Kenapa Malam 1 Suro Tidak Boleh Keluar Rumah? Ini Penjelasannya

Auliyau Rohman - detikJatim
Rabu, 03 Jul 2024 10:00 WIB
Ilustrasi bukan jendela
Ilustrasi tidak keluar rumah. Foto: Getty Images/Pongtep Chithan
Surabaya -

Malam 1 Suro sangat identik dengan berbagai pantangan. Salah satu pantangannya adalah tidak boleh keluar rumah. Kenapa tidak boleh keluar rumah saat malam 1 Suro?

Malam 1 Suro yang merupakan malam pergantian tahun dalam kalender Jawa selalu diwarnai dengan berbagai ritual dan kepercayaan. Salah satu yang paling dikenal adalah larangan keluar rumah pada malam tersebut.

Tradisi ini sangat kental di kalangan masyarakat Jawa dan sering kali dikaitkan dengan berbagai mitos dan kepercayaan mistis. Namun, apa sebenarnya alasan di balik larangan ini? Berikut penjelasannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kapan Malam 1 Suro 2024?

Dalam kalender Hijriah, bulan Muharram bertepatan dengan bulan Suro. Dan tahun ini, bulan Muharram jatuh pada bulan Juli 2024.

Berdasarkan SKB 3 Menteri, tahun baru Islam ditetapkan sebagai hari libur nasional. Tahun baru Islam sendiri diperingati setiap 1 Muharram.

ADVERTISEMENT

Pemerintah telah menetapkan tahun baru Islam jatuh pada hari Minggu 7 Juli 2024. Sementara dalam kalender Jawa, 1 Suro berbeda satu hari dengan 1 Muharram.

Beberapa orang mungkin beranggapan 1 Suro dan 1 Muharram sama. Padahal, penanggalan Jawa dan Hijriah itu sebenarnya berbeda.

Menurut Kalender Jawa Indonesia 2024, 1 Suro 1958 TJ jatuh pada Senin Legi 8 Juli 2024. Hari pertama pada kalender Hijriah dan Jawa ini memiliki perbedaan satu hari.

Dengan begitu, maka malam 1 Suro jatuh pada Minggu Kliwon 7 Juli 2024. Artinya, malam 1 Suro bertepatan dengan tahun baru Islam 1 Muharram 1446 Hijriah.

Kepercayaan dan Mitos

Dikutip dari beberapa sumber, 1 Suro adalah bulan pertama dalam kalender Jawa yang bertepatan dengan bulan Muharram di kalender Hijriah. Tradisi Jawa memiliki kepercayaan bahwa pada malam 1 Suro, energi gaib dan kekuatan supranatural sangat kuat. Hal ini dipercayai karena pada malam tersebut makhluk halus dan roh leluhur dikatakan berkeliaran di bumi.

Larangan keluar rumah pada malam 1 Suro banyak dikaitkan dengan kepercayaan bahwa malam tersebut adalah waktu bagi para makhluk halus untuk "berkeliling". Masyarakat Jawa percaya gangguan makhluk halus lebih mungkin terjadi pada malam ini, sehingga lebih baik tidak keluar rumah untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Malam 1 Suro juga menjadi waktu melakukan berbagai ritual seperti tirakatan (bermeditasi atau berdoa semalam suntuk), jamasan pusaka (membersihkan benda pusaka), dan menggelar wayang kulit atau pertunjukan seni lainnya. Ritual-ritual ini tidak hanya untuk menghormati leluhur, tetapi juga meminta perlindungan dan berkah di tahun yang baru.

Dari sisi psikologis, larangan ini bisa dilihat sebagai cara masyarakat untuk mengajarkan disiplin dan introspeksi. Malam pergantian tahun sering dianggap sebagai waktu yang tepat untuk merenung dan memperbaiki diri. Larangan keluar rumah memaksa individu tetap di rumah, berkumpul bersama keluarga, dan merenungi perjalanan hidup yang telah dilalui selama setahun terakhir.

Meskipun banyak generasi muda yang mungkin melihat larangan ini sebagai sesuatu yang kuno atau tidak relevan, penting untuk memahami bahwa tradisi ini memiliki nilai historis dan budaya yang dalam. Menghargai dan melestarikan tradisi adalah bagian dari menjaga identitas budaya.

Nah, demikian penjelasan tentang mengapa malam 1 Suro tidak boleh keluar rumah. Larangan keluar rumah pada malam 1 Suro bukanlah sekadar mitos tanpa dasar.

Itu merupakan bagian dari kepercayaan dan tradisi yang sudah mengakar dalam budaya Jawa. Dengan memahami asal-usul dan makna di balik tradisi ini, kita dapat lebih menghargai kekayaan budaya yang dimiliki.




(irb/fat)


Hide Ads