Malam 1 Suro Sering Dianggap Mistis, Ini Mitos-mitosnya

Malam 1 Suro Sering Dianggap Mistis, Ini Mitos-mitosnya

Allysa Salsabillah Dwi Gayatri - detikJatim
Kamis, 27 Jun 2024 08:30 WIB
Mistis! 10 Restoran Ini Disebut Paling Berhantu di Dunia
Ilustrasi (Foto: Pool/Site)
Surabaya -

Malam 1 Suro mempunyai makna penting dalam Islam. Selain itu jadi malam sakral bagi budaya orang Jawa. Bahkan saat malam juga dianggap mistis sebagian orang.

Suro merupakan bulan pertama dalam kalender Jawa. Kesakralan tersebut dikarenakan kepercayaan bulan tersebut dipenuhi dengan nasib buruk dan kesialan.

Pada tahun 2024, malam 1 Suro jatuh pada Minggu Kliwon, 7 Juli 2024. Terdapat sejumlah mitos-mitos yang dipercaya pada bulan ini. Lantas apa saja mitos-mitos tersebut? Yuk simak selengkapnya di bawah ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mitos-mitos Malam 1 Suro

Dihimpun dari berbagai sumber terdapat mitos-mitos yang dipercaya pada malam 1 Suro yakni sebagai berikut :

1. Dilarang Menggelar Pernikahan

Mitos pertama yang beredar pada malam 1 Suro adalah larangan untuk menggelar pernikahan. Terdapat bulan baik dan buruk yang dipercaya oleh banyak orang. Sebuah pernikahan yang merupakan momen sakral, tentu harus dilakukan pada bulan yang baik.

ADVERTISEMENT

Bulan Suro menjadi bulan yang dianggap sakral. Akan tetapi ada mitos bahwa pernikahan tidak boleh dilaksanakan karena bersamaan dengan ritual lainnya. Mitos yang beredar adalah seseorang yang melaksanakan pernikahan pada bulan tersebut akan terkena sial.

Umumnya mitos tersebut dipercaya oleh para orang tua Jawa. Akan tetapi tak jarang pula yang mengatakan bahwa ini hanyalah mitos semata.

2. Tapa Bisu

Selanjutnya, ada mitos tapa bisu atau tidak boleh berbicara. Ritual ini dimiliki oleh masyarakat Yogya dan merupakan adat turun-temurun dari para leluhur. Bagi yang mengerjakan ritual ini, mereka tidak berbicara selama mengelilingi benteng keraton Yogyakarta.

Mereka juga memanjatkan doa-doa dengan nuansa yang penuh ketenangan selama berjalan. Diketahui mereka mengelilingi benteng setelah lonceng berbunyi sebanyak 12 kali.

Selain tidak boleh berbicara orang tersebut juga tidak diperkenankan untuk makan, minum, serta merokok saat melakukan ritual tapa bisu.

3. Tidak Boleh Keluar Rumah

Mitos selanjutnya adalah tidak boleh keluar rumah. Bulan Suro identik dengan kesialan, bencana, dan hal-hal yang buruk. Dengan demikian masyarakat setempat percaya bahwa untuk menghindari hal buruk mereka tidak keluar rumah.

Para masyarakat yang percaya dengan mitos ini memilih berdiam diri di dalam rumah. Hingga kini, mitos tersebut masih dipercaya oleh banyak orang.

4. Pindah Rumah

Orang Jawa memiliki kepercayaan adanya hari baik dan buruk. Dengan demikian, terdapat larangan pindah rumah. Hal ini dipercaya supaya terhindar dari musibah atau bencana.

Selain tidak boleh keluar rumah, pindah rumah juga tidak diperbolehkan. Primbon Jawa masih dipegang teguh oleh sejumlah masyarakat.

5. Arwah Leluhur Pulang

Alasan lain mengapa terdapat larangan keluar rumah yakni karena ada kepercayaan bahwa arwah leluhur akan berkunjung ke rumah keluarga pada malam tersebut. Arwah leluhur ini harus disambut dengan berdoa di dalam rumah, bukan malah keluar rumah.

6. Dilarang Berkata Kasar atau Buruk

Terdapat larangan untuk berbicara kasar atau berkata hal-hal yang buruk pada malam satu Suro. Apabila seseorang tidak menjaga lisan dan berkata hal-hal yang buruk dipercaya akan menjadi kenyataan.

Hal ini juga dikaitkan dengan kepercayaan sebagian orang Jawa bahwa pada malam tersebut akan ada makhluk gaib. Mereka akan keluar dan mencari manusia yang melakukan tindakan lalai dalam ingat dan waspada (eling lan waspada)


Itulah mitos-mitos yang beredar dan dipercaya oleh banyak orang pada malam satu Suro. Mau percaya atau tidak, hal ini tergantung masing-masing pilihan. Sebagai warga Indonesia yang kaya akan budaya, hendaknya kita saling menghargai kepercayaan orang lain.


Artikel ini ditulis oleh Allysa Salsabillah Dwi Gayatri, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom




(fat/fat)


Hide Ads