Apa yang Tidak Boleh Dilakukan Saat Imlek? Ini 10 Hal Dipercaya Bawa Sial

Apa yang Tidak Boleh Dilakukan Saat Imlek? Ini 10 Hal Dipercaya Bawa Sial

Irma Budiarti - detikJatim
Jumat, 09 Feb 2024 12:03 WIB
Ilustrasi Imlek 2574 Kongzili
Ilustrasi Imlek/Foto: Getty Images/iStockphoto/manjik
Surabaya -

Dalam tradisi masyarakat Tionghoa, ada hal-hal yang dipercaya membawa keberuntungan dan keburukan atau kesialan. Seperti saat perayaan Imlek, masyarakat Tionghoa tidak melakukan ha-hal yang dilarang yang dianggap membawa kesialan.

Pada saat merayakan Imlek, masyarakat Tionghoa akan menjalankan tradisi dan kebiasaan-kebiasaan yang dipercaya membawa keberuntungan, termasuk makanan dan warna. Mereka juga akan cenderung meninggalkan hal-hal yang tidak boleh dikerjakan saat Imlek.

Hal-hal yang Tidak Boleh Dilakukan Saat Imlek

Masyarakat Tionghoa percaya kegiatan yang dilakukan saat tahun baru akan mempengaruhi keberuntungan sepanjang tahun ke depan. Dan, jika mengerjakan hal-hal yang tidak boleh dilakukan saat Imlek, maka dipercaya akan mengalami kejadian buruk atau kesialan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lantas, hal-hal apa saja sih yang tidak boleh dilakukan saat Imlek? Berikut penjelasan singkatnya melansir laman China Higlights.

1. Jangan Menyapu atau Membuang Sampah

Ilustrasi Bersih RumahIlustrasi menyapu rumah. Foto: Getty Images/iStockphoto

Masyarakat Tionghoa tidak diperbolehkan menyapu saat perayaan tahun baru Imlek. Mereka percaya menyapu berarti membersihkan kekayaan. Sementara membuang sampang melambangkan membuang rezeki atau nasib baik dari rumah.

ADVERTISEMENT

2. Jangan Mencuci dan Memotong Rambut

ilustrasi anak potong rambutIlustrasi potong rambut. Foto: thinkstock

Dalam bahasa Mandarin, rambut adalah 'fa', di mana pengucapan dan karakternya sama dengan 'fa' dalam 'facai', yang artinya 'menjadi kaya'. Sehingga memotong rambut dipercaya membawa sial dan menghapus rezeki di awal tahun baru.

Meski begitu, saat ini populer menata gaya rambut baru untuk menyambut tahun baru Imlek. Kegiatan menata rambut saat tahun baru dipercaya untuk mendapatkan penampilan baru dan kekayaan sepanjang tahun.

3. Jangan Mencuci Pakaian

Ilustrasi Suami Mencuci PakaianIlustrasi Mencuci Pakaian Foto: iStock

Masyarakat Tionghoa memperingati hari lahir dewa air pada hari pertama kedua tahun baru, sehingga tidak diperbolehkan mencuci pakaian pada waktu-waktu tersebut. Mencuci pakaian dianggap tidak menghormati dewa air.

Orang-orang Tionghoa zaman dahulu mempercayai air sebagai lambang kekayaan. Dan, membuang air bekas cuci pakaian dipercaya dapat menyebabkan kekayaan tumpah dan terbuang.

4. Jangan Menjahit Pakaian

A beautiful young seamstress sitting and sewing at a sewing machineIlustrasi menjahit pakaian. Foto: iStock

Para penjahit wanita tidak melakukan pekerjaannya pada hari pertama hingga kelima bulan pertama kalender lunar atau saat tahun baru Imlek. Masyarakat Tionghoa percaya menjahit baju maupun kancing akan membuat sepanjang tahun menjadi sulit, karena banyak penjahitan atau gali lubang tutup lubang (utang).

5. Jangan Memakai Pakaian Putih atau Hitam

Cuci Baju Hitam/LetΓ­cia Almeida via The SpruceIlustrasi Pakaian Hitam. Foto: LetΓ­cia Almeida via The Spruce

Jika merah menjadi warna keberuntungan dan mendominasi Imlek. Maka, ada warna putih atau hitam yang tidak boleh dipakai saat Imlek. Dalam kepercayaan tradisional Tionghoa, kedua warna ini dikaitkan dengan duka.

6. Jangan Menggunakan Gunting atau Pisau

knife, whetstone and female hands. Woman and male workIlustrasi Pisau. Foto: Getty Images/iStockphoto/Vyacheslav Dumchev

Dalam tradisi Tionghoa, bilah gunting melambangkan bibir yang tajam saat bertengkar. Oleh karena itu, menggunakan guntung saat hari pertama Imlek dianggap sebagai doa meminta pertengkaran. Sementara pisau dipercaya membawa siap dan menipisnya harta setahun ke depan.

7. Jangan Memecahkan Barang Pecah Belah

Satu Nugget Hilang, Keluarga Ini Lempar Piring hingga Pecah BerantakanIlustrasi Piring Pecah. Foto: Ilustrasi iStock/Twitter

Dalam bahasa Mandarin, 'sui' artinya 'rusak', yang terdengar sama dengan 'sui' artinya 'tahun'. Sehingga pecahnya barang pecah belah seperti mangkuk, piring, gelas, hingga vas saat Imlek berarti ketidaklengkapan dan nasib buruk.

Memecahkan barang-barang tersebut dipercaya membawa nasib buruk, kerugian finansial, dan perpecahan keluarga. Jika ada barang yang tidak sengaja pecah, masyarakat Tionghoa akan membungkusnya dengan kertas merah. Mereka lalu mengucapkan 'Sui sui ping'an', yang artinya aman dan sehat sepanjang tahun.

8. Jangan Sarapan Pagi Bubur dan Daging

Manfaat makan bubur untuk dietIlustrasi Bubur. Foto: Getty Images/iStockphoto

Bubur dianggap sebagai sarapan orang miskin sehingga tidak boleh dimakan saat Imlek. Masyarakat Tionghoa tidak ingin memulai tahun dengan makan bubur karena dipercaya sebagai pertanda buruk.

Selain bubur, daging juga tidak boleh dimakan saat sarapan karena untuk menghormati para dewa Buddha yang menentang pembunuhan hewan. Saat Imlek, masyarakat berharap dewa keluar sehingga mereka tidak makan daging.

9. Perempuan Menikah Tidak Boleh Mengunjungi Rumah Orang Tua

Perayaan Imlek 2022 Bareng KeluargaIlustrasi merayakan Imlek bersama keluarga. Foto: Getty Images/iStockphoto

Pada hari pertama tahun baru Imlek, anak perempuan yang sudah menikah tidak diperbolehkan mengunjungi rumah orang tuanya. Jika melanggar, maka akan membawa kesialan dan kesulitan ekonomi. Mereka baru boleh berkunjung pada hari kedua Imlek.

10. Jangan Utang atau Meminjamkan Uang

Ilustrasi utang pinjaman onlineIlustrasi utang. Foto: Getty Images/iStockphoto/Doucefleur

Semua utang harus dibayar pada malam tahun baru Imlek. Saat tahun baru juga tidak diperbolehkan meminjamkan uang. Bahkan, jika menagih utang ke rumah orangnya, maka dipercaya akan mengalami kesialan sepanjang tahun.




(irb/sun)


Hide Ads