Lagu Gugur Bunga merupakan ciptaan Ismail Marzuki. Lagu bernada melankolis ini menceritakan perjuangan pahlawan Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Lagu Gugur Bunga:
Hari Pahlawan diperingati setiap 10 November. Yuk simak lirik lagu Gugur Bunga sebelum peringatan Hari Pahlawan.
1. Lirik Lagu Gugur Bunga
Betapa hatiku takkan pilu
Telah gugur pahlawanku
Betapa hatiku takkan sedih
Hamba ditinggal sendiri
Siapakah kini pelipur lara
Nan setia dan perwira
Siapakah kini pahlawan hati
Pembela bangsa sejati
Telah gugur pahlawanku
Tunai sudah janji bakti
Gugur satu tumbuh seribu
Tanah air jaya sakti
Gugur bungaku di taman bakti
Di haribaan pertiwi
Harum semerbak menanamkan sari
Tanah air jaya sakti
2. Makna Lagu Gugur Bunga
Lagu Gugur Bunga diciptakan sebagai bentuk penghormatan kepada para pejuang yang gugur dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Adapun salah satu baris liriknya yakni Gugur Satu Tumbuh Seribu, yang dapat diartikan segala bentuk perjuangan tidak ada yang sia-sia. Justru menjadi salah satu bentuk pengorbanan yang besar dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
3. Pencipta Lagu Gugur Bunga
Ismail Marzuki lahir di Jakarta pada 11 Mei 1914. Ia merupakan pencipta lagu nasional Gugur Bunga. Dilansir dari detikEdu, kecintaan Ismail Marzuki terhadap musik begitu besar.
Bakat dan minatnya di bidang musik mendorong Ismail mengarang lagu perdananya yang berjudul Keroncong Serenata. Lagu itu bergenre keroncong.
Ismail Marzuki menimba ilmu pendidikan dasar di HIS Idenburg. Ia lalu melanjutkan pendidikan pada jenjang setara SMP di MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs). Tak hanya mengejar pendidikan formal, Ismail juga memperdalam ilmu agama di Madrasah Unwanul Wustha.
Karena kecintaannya terhadap musik, Ismail terjun langsung dalam sejumlah kegiatan musik. Ia pun turut menciptakan setidaknya 10 lagu wajib kebangsaan. Berikut 10 karyanya:
- Gugur Bunga
- Rayuan Pulau Kelapa
- Gagah Perwira
- Indonesia Tanah Pustaka
- Maju Tak Gentar
- Melati di Tapal Batas
- Halo Halo Bandung
- Bagimu Negeri
- Sepasang Mata Bola
Atas karya lagu wajib nasional ciptaannya, Ismail dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional. Penganugerahan ini tertuang dalam Keppres Nomor 89/TK/2004 tanggal 5 November 2004.
Artikel ini ditulis oleh Nabila Meidy Sugita, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(irb/sun)