3 Budaya Unik dari Jawa Timur

Neshka Rizkita - detikJatim
Selasa, 31 Okt 2023 11:30 WIB
Ritual Kasada di Bromo/Foto: NurPhoto via Getty Images/NurPhoto
Surabaya -

Jawa Timur memiliki beragam kebudayaan. Budaya-budaya ini tersebar di seluruh penjuru provinsi di bagian timur Pulau Jawa ini.

Dilansir dari Scribd oleh Laura Griselda Sihombing, ada 10 budaya unik di Indonesia. Tiga di antaranya berasal dari Jawa Timur.

Dan, salah satu dari budaya unik Jawa Timur itu telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB). Penasaran ada apa saja?

Budaya Unik Jawa Timur:

Ketiga budaya ini merupakan budaya asli Jawa Timur, dan tidak dimiliki negara manapun. Itulah keunikannya.

Lantas, apa saja kebudayaan unik dari Jawa Timur. Berikut tiga budaya unik yang berasal dari Jawa Timur.

1. Kebo-keboan

Warga yang berdandan seperti kerbau menceburkan penonton ke dalam lumpur sawah pada tradisi Kebo-keboan Alas Malang di Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu (30/7/2023). Tradisi yang dilaksanakan setiap tanggal 10 Suro pada penanggalan Jawa itu digelar sebagai penolak bala sekaligus wujud syukur masyarakat setempat atas rezeki dan panen yang telah diperoleh. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya/YU Foto: Antara Foto/Budi Candra Setya

Tradisi kebo-keboan berasal dari Banyuwangi. Tradisi ini rutin diadakan setahun sekali, tepatnya pada tanggal 10 Suro.

Kebo-keboan digelar di Desa Alasmalang, Singojurun, Banyuwangi. Ritual ini adalah upacara meminta hujan saat musim kemarau, atau sebagai ungkapan syukur ketika panen berhasil.

2. Karapan Sapi

Karapan sapi betina di Pulau Gili Raja Sumenep/Foto: Ahmad Rahman

Tradisi ini berasal dari Madura. Bermula dari keringnya tanah Madura yang kurang subur untuk lahan pertanian, lalu masyarakat beralih profesi menjadi nelayan di daerah pesisir dan beternak sapi. Upacara ini rutin digelar setiap tahun pada bulan Agustus atau September.

3. Kasada

s caldera. The origin of the festival lies in the 15th century when a princess named Roro Anteng started the principality of Tengger with her husband Joko Seger, and the childless couple asked the mountain Gods for help in bearing children. The legend says the Gods granted them 24 children but on the provision that the 25th must be tossed into the volcano in sacrifice. The 25th child, Kesuma, was finally sacrificed in this way after initial refusal, and the tradition of throwing sacrifices into the caldera to appease the mountain Gods continues today. (Photo by Ulet Ifansasti/Getty Images)" title="Melihat Ritual Kasada, Larung Sajen di Gunung Bromo" class="p_img_zoomin" />Ritual Kasada di Bromo Foto: Ulet Ifansasti/Getty Images

Tradisi ini berasal dari Bromo. Upacara Kasada telah ditetapkan sebagai WBTB pada tahun 2014.

Kasada merupakan upacara persembahan sesajen untuk Sang Hyang Widhi. Tradisi ini dilakukan setiap bulan Kasada ke-14.

Upacara Kasada merupakan bentuk syukur masyarakat Tengger. Sekaligus sebagai media meminta panen melimpah dan kesembuhan untuk segala macam penyakit.

Itulah 3 budaya unik dari Jawa Timur. Apakah kamu sudah pernah melihatnya?

Artikel ini ditulis oleh Neshka Rizkita, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.



Simak Video "Video: Aksi Menantang Joki-joki Cilik di Karapan Sapi"

(irb/sun)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork