Bagi anda yang sering melintasi Kota Madiun, mungkin belum tahu bahwa ada sebuah lokasi yang konon menjadi tempat mandi para pendekar sakti. Namanya Petirtaan Sendang Gayam yang berada di Jalan Sendang, Kelurahan/Kecamatan Kartoharjo.
Pemandian Sendang Gayam dipercaya merupakan peninggalan nenek moyang yang dikeramatkan. Gayam adalah nama lain sebutan dari pohon beringin yang mengeluarkan sumber air.
"Pada zaman dahulu, penemuan sumber mata air yang keluar dari bawah pohon, apalagi dari pohon beringin atau pohon gayam sangatlah dikeramatkan. Air yang dikeluarkan dari pohon beringin atau pohon gayam sangatlah mistis sekali," ujar Lurah Kartoharjo, Juniati, saat dikonfirmasi detikJatim, Kamis (6/7/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Juniati mengatakan cerita Patirtan Agung (Sendang Gayam) tidak jauh berbeda dengan situs lambang kuning di Kabupaten Madiun. Lambang kuning berada di Desa Dempelan, Kecamatan Wungu yang merupakan desa tertua di Kabupaten Madiun.
"Ceritanya mirip situs lambang kuning di desa tertua Kabupaten Madiun," jelas Juniati.
Wali Kota Madiun H. Maidi menyebut Patirtan Agung Sendang Gayam dahulu merupakan tempat mandinya orang sakti di Kota Madiun. Sendang Gayam merupakan wisata legenda yang jadi potensi wisata sejarah selain ikon berbagai negara yang dibangun di Kota Madiun.
"Ini termasuk wisata sejarah. Karena Pemandian Sendang Gayam dulu tempat mandi orang-orang sakti. Lokasinya juga tidak jauh dari wisata replika ikon berbagai negara. Jalan kaki sambil menikmati jalanan kota Madiun," terang Maidi.
Meski tidak menyebutkan nama orang sakti zaman dahulu, namun Maidi yakin air Sendang Gayam bisa bermanfaat bagi masyarakat. Seiring berjalannya waktu, lokasi pemandian Sendang Gayam yang dahulunya kurang terawat kini telah direnovasi.
"Dulu Sendang Gayam masih kumuh sekarang sudah dibangun bersih. Pengunjung bisa mandi bawa air gratis," tandas Maidi.
Sendang Gayam sendiri sudah tidak berbentuk kolam lagi karena sudah musnah. Pohon Gayamnya sendiri juga sudah tidak ada lagi. Tetapi sumber dari airnya masih utuh. Di area Sendang Gayam yang memiliki luas sekitar 20x30 meter persegi, di tengahnya terdapat sebuah sumber mata air. Sumber mata air itu telah direnovasi sehingga tampak air keluar dari tempat bak air cor berbentuk lingkaran seperti sumur.
Lingkaran bak air itu mempunyai ketinggian sekitar satu meter berdiameter sekitar 1,5 meter. Tampak air melebar mengalir ke lantai hingga ke selokan. Setiap setahun sekali di sendang Gayam digelar ritual pengambilan air dan disiramkan ke tugu nol KM kota Madiun.
(abq/iwd)