Mengenal Sosok Kiai Mas, Tokoh Legenda Keturunan Dinasti Han dari Bondowoso

Urban Legend

Mengenal Sosok Kiai Mas, Tokoh Legenda Keturunan Dinasti Han dari Bondowoso

Chuk S Widarsha - detikJatim
Kamis, 29 Jun 2023 13:40 WIB
Kiai Mas Prajekan Bondowoso
Makam Kiai Mas di Prajekan, Bondowoso (Foto: Chuk S Widarsha)
Bondowoso -

Bagi warga Bondowoso dan Situbondo, nama Kiai Mas Prajekan sudah akrab di telinga. Ia merupakan sosok tokoh agama Islam yang berasal dari keturunan Dinasti Han, China. Bagaimana sejarahnya?

Kiai Mas hidup di abad 19. Namanya melegenda di daerah Bondowoso dan Situbondo. Khususnya wilayah Prajekan dan sekitarnya.

Selain sebagai tokoh agama Islam, ia juga merupakan sosok penyebar agama dan pendidikan di kawasan Tapal Kuda. Pun ia memiliki keterkaitan dengan perkembangan bangsa Cina yang ada di kawasan Jawa Timur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak hanya itu. Sosok Kiai Mas dinilai masyarakat sebagai perpaduan antaretnis yang turut serta berperan dalam penyebaran agama Islam. Karena ia berasal dari keturunan Tiongkok.

Kiai Mas Prajekan BondowosoTempat istirahat Kiai Mas (Foto: Chuk S Widarsha)

Berdasarkan sejumlah literatur, Kiai Mas yang dilahirkan tahun 1834 ini memiliki nama kecil Han Kiem Mas. Ia merupakan keturunan ke-26 dari dinasti Han dari Tiongkok.

ADVERTISEMENT

Kiai Mas adalah putera seorang perempuan keturunan Tiongkok bernama Han Tao Sing, yang merupakan cucu seorang seorang pejabat keamanan dari bangsa Cina yang ada di Surabaya, yakni Han Bwee Kong.

Han Tao Sing lantas dipersunting seorang tokoh terkemuka Probolinggo bernama Kiai Syarif. Dari pernikahan inilah lalu lahir Han Kiem Mas atau Mas Atmari, yang kemudian dikenal sebagai Kiai Mas.

"Sosok Kiai Mas ini merupakan potret akultulturisasi di Indonesia, khususnya kawasan Tapal Kuda," terang sejarawan Bondowoso, Tantri Raras Ayuningtyas, saat berbincang dengan detikJatim, Kamis (29/6/2023).

Tantri menyebut Kiai Mas merupakan potret akulturasi karena dia merupakan keturunan dari Dinasti Han, Tiongkok, yang kemudian menyebar dan berbaur dengan bangsa Indonesia. Bahkan turut berperan dalam penyebaran agama Islam.

Kiai Mas Prajekan BondowosoFoto: Chuk S Widarsha

Tak hanya itu. Pada hal-hal tertentu, semisal perekonomian juga ikut andil dalam perkembangannya. Saat itu bangsa Cina memang memiliki peran besar di sektor perdagangan.

"Di sektor formal, bangsa Cina di era itu banyak pula yang berada di pemerintahan kolonial Belanda," papar magister sejarah jebolan UNS Solo ini.

Sementara di sektor informal, imbuh Tantri, bangsa Cina juga berperan dalam akulturisasi. Tak dapat dipungkiri, mereka membawa hal-hal positif dari sana (Cina) yang kemudian diterapkan di Indonesia.

"Untuk Kiai Mas, dia berperan langsung dalam penyebaran agama Islam. Yakni dengan mendirikan lembaga pendidikan atau pondok pesantren," pungkas Tantri.

Saat ini, pada hari-hari tertentu makam Kiai Mas di Prajekan, Bondowoso, tetap banyak dikunjungi orang-orang lintas etnis, terutama Tionghoa. Pada hari besar Islam, didatangi umat muslim. Sementara di hari besar Konghucu, Kristen, maupun Budha, banyak dipenuhi etnis Cina.




(abq/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads