Sejarah Jalan Tunjungan, Jadi Pusat Perbelanjaan-Lifestyle Surabaya

Esti Widiyana - detikJatim
Minggu, 31 Jul 2022 18:25 WIB
Jalan Tunjungan Surabaya dulu, Foto: Istimewa (dok.KITLV)
Surabaya -

Jalan Tunjungan menjadi jantung kota sekaligus ikon Surabaya. Kini, Jalan Tunjungan juga menjadi salah satu destinasi wisata berbasis heritage di Surabaya karena ada beragam bangunan bersejarah di sana. Seperti apa sejarahnya?

Jalan yang membentang arah utara selatan itu memang sarat sejarah. Dulunya, kawasan tersebut bernama Petoenjoengan. Hal itu dijelaskan oleh Pengamat Sejarah Surabaya Kuncarsono Prasetya.

Petoenjoengan dulunya adalah koridor penghubung antara Kota Lama (Kota Indisch-1870/1900) dan Kota Baru (Kota Gemeente-1905/1940). Jalan tersebut tumbuh dan berkembang sebagai shopping-street dengan shopping arcade (pusat perbelanjaan).

"Jalan Tunjungan menjadi kawasan komersial sejak kawasan perumahan pertama kali dibangun di Surabaya. Yakni pada tahun 1899 di daerah Simpang (saat ini kawasan Bambu Runcing, Jalan Panglima Sudirman)," kata pria yang akrab disapa Kuncar itu saat dihubungi detikJatim, Minggu (31/7/2022).

Jalan Tunjungan menjadi pusat perdagangan sejak tahun 1888 karena dilalui jalur lintasan trem. Yakni rute Krian-Wonokromo-Jembatan Merah.

Hotel hingga Pusat Perbelanjaan di Jalan Tunjungan

Bangunan pusat perbelanjaan yang dibangun pertama kali di Jalan Tunjungan adalah Siola. Dulunya, toko serba ada (toserba) ini bernama White Away Laidlaw dengan gedung berwarna putih. Kemudian tahun 1920an menjadi toserba produk Jepang, Chiyoda.

"Saat itu, Siola menjadi toko terbesar di zaman Hindia Belanda. Di sana menjual berbagai macam produk, mulai dari peralatan dapur, garmen, sampai kebutuhan sehari-hari," papar dia.

Menurut Kuncar, ketika Siola telah berdiri, muncul toserba lainnya di bagian selatan bernama Toko Kwan (Sekarang menjadi monumen pers). Toko yang kemudian berubah nama menjadi Toko Nam ini eksis tahun 1930an.

"Pada tahun 1950an juga muncul Toko Metro, yang sekarang menjadi Hotel Swiss Belinn," jelas Kuncar.

Sementara itu, hotel pertama di Jalan Tunjungan adalah Hotel Majapahit, yang dulunya bernama Hotel Oranye.

"Di situ semakin menjadi pusat bisnis karena ada pusat mobil dan motor impor. Bisa dibilang kawasan elit, ada hotel dan toserba," kata Kuncar.

Simak penjelasan Jalan Tunjungan sebagai Pusat Gaya Hidup Surabaya di halaman selanjutnya




(hse/fat)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork