Di Tanah Air khususnya di Pulau Jawa, Tahun Baru Islam identik dengan malam 1 Suro. Banyak daerah yang memiliki tradisi untuk mengisi malam 1 Suro.
Selain tradisi dan ritual, ada juga pantangan atau mitos terkait malam 1 Suro. detikJatim menghimpun sejumlah mitos terkait malam 1 Suro, simak yuk!
1. Tidak menggelar pernikahan
Ada bulan baik dan bulan buruk yang dipercaya oleh banyak orang. Sebuah momen sakral seperti pernikahan, tentu harus dilaksanakan di bulan baik. Namun karena bulan Suro yang juga dianggap sakral, maka pernikahan tidak boleh dilakukan karena berbarengan dengan ritual lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mitosnya, kesialan akan datang jika seseorang melakukan pernikahan di bulan Suro. Hal tersebut umumnya dipercaya oleh orang tua Jawa. Namun tak jarang pula orang mengatakan ini hanyalah mitos.
2. Tapa bisu atau tak boleh berbicara
Masyarakat Yogya memiliki ritual pada malam 1 Suro yaitu tapa bisu. Ritual itu merupakan adat turun-temurun dari para leluhur. Masyarakat yang melakukannya tidak berbicara selama mengelilingi benteng keraton Yogyakarta. Doa-doa dipanjatkan dengan nuansa penuh ketenangan sewaktu berjalan. Mereka mengelilingi benteng usai lonceng berbunyi sebanyak 12 kali.
Mitos lainnya, di halaman selanjutnya!
3. Tak boleh keluar rumah
Bulan Suro yang identik dengan kesialan, bencana, hingga hal-hal buruk, maka sebagian warga percaya agar tidak keluar rumah untuk menghindari hal buruk. Mereka memilih berdiam diri di dalam rumah. Mitos tersebut masih dipercaya hingga kini oleh banyak orang.
4. Pindah rumah
Karena orang Jawa percaya ada hari baik dan hari buruk, maka ada larangan pindah rumah yang dipercaya agar terhindar dari musibah.
Baca juga: 30 Ucapan Selamat Tahun Baru Islam 2022 |
Selain tidak boleh keluar rumah, pindah rumah juga tidak diperbolehkan. Primbon Jawa masih dipegang teguh oleh sejumlah masyarakat.
5. Arwah leluhur pulang
Alasan lain mengapa ada larangan keluar rumah adalah arwah leluhur berkunjung ke rumah keluarga. Arwah tersebut harus disambut dengan berdoa di dalam rumah, bukan malah keluar rumah.
Demikian mitos-mitos yang beredar dan dipercaya oleh banyak orang. Mau percaya atau tidak, sebagai masyarakat Indonesia yang kaya akan budaya, harus tetap saling menghargai kepercayaan orang lain ya detikers!