Kapan Malam 1 Suro 2025? Simak Mitos dan Pantangannya

Kapan Malam 1 Suro 2025? Simak Mitos dan Pantangannya

Mira Rachmalia - detikJatim
Senin, 09 Jun 2025 01:00 WIB
Kalender Jawa Juni 2025.
Kalender Jawa Juni 2025. Ini jadwal malam 1 Suro. Foto: Angely Rahma/detikJatim
Surabaya -

Dalam budaya Jawa, malam 1 Suro memiliki makna khusus yang lekat dengan tradisi spiritual dan kearifan lokal. Suro adalah nama bulan pertama dalam penanggalan Jawa, yang bertepatan dengan bulan Muharam dalam kalender Hijriah.

Pergantian malam menuju 1 Suro sering dianggap sebagai waktu yang sakral dan penuh energi mistis oleh masyarakat Jawa. Banyak mitos dan pantangan yang menyertainya, menjadikan malam ini berbeda dari malam-malam lainnya.

Lantas, kapan malam 1 Suro 2025? Apa saja mitos dan pantangan yang masih dipercaya hingga kini? Berikut penjelasan lengkapnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kapan Malam 1 Suro 2025?

Dalam sistem penanggalan Jawa, malam 1 Suro sering dikaitkan dengan malam 1 Muharam dalam kalender Hijriah. Berdasarkan Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2025, 1 Muharam jatuh pada Jumat 27 Juni 2025.

Sedangkan, 1 Suro 1959 Tahun Jawa bertepatan Sabtu 28 Juni 2025. Dengan begitu, malam 1 Suro 2025 akan dimulai pada Jumat malam 26 Juni 2025 hingga Sabtu sore menjelang magrib.

ADVERTISEMENT

Malam 1 Suro selalu diperingati dengan suasana hening dan penuh penghayatan spiritual. Pada tahun ini, bulan Suro berlangsung selama 29 hari, sehingga berakhir pada Sabtu 26 Juli 2025.

Makna dan Filosofi Bulan Suro dalam Budaya Jawa

Suro bukan sekadar bulan pertama dalam penanggalan Jawa, tetapi dianggap sebagai bulan yang memiliki kekuatan spiritual tinggi. Bagi sebagian masyarakat Jawa, malam 1 Suro adalah waktu terbaik untuk melakukan refleksi, kontemplasi, dan mendekatkan diri kepada Tuhan.

Tradisi seperti tirakat, zikir, hingga topo bisu (berdiam tanpa bicara) dilakukan untuk membersihkan batin dan meningkatkan kesadaran spiritual. Selain dimaknai secara religius dan filosofis, malam 1 Suro juga identik dengan berbagai pantangan dan mitos yang berkembang turun-temurun.

Meskipun sebagian masyarakat modern mulai meninggalkan keyakinan terhadap mitos tersebut, tidak sedikit pula yang masih menjunjung tinggi tradisi dan kepercayaan warisan leluhur ini.

Deretan Mitos dan Pantangan Malam 1 Suro

Malam 1 Suro tak sekadar pergantian kalender Jawa, tapi momen sakral yang sarat makna mistis. Di balik suasana hening dan penuh perenungan, tersimpan berbagai mitos dan pantangan yang masih dipercaya hingga kini, terutama oleh masyarakat Jawa.

Mulai dari larangan bepergian hingga kepercayaan soal kekuatan gaib, malam 1 Suro kerap dijalani dengan kehati-hatian dan doa-doa perlindungan. Berikut ini adalah beberapa mitos dan pantangan malam 1 Suro yang masih dipercaya masyarakat, khususnya di wilayah Jawa.

1. Larangan Keluar Rumah di Malam Hari

Salah satu mitos yang paling umum adalah larangan keluar rumah saat malam 1 Suro. Konon, malam ini dipercaya sebagai waktu di mana makhluk halus lebih aktif dan berkeliaran. Oleh karena itu, masyarakat dianjurkan untuk berdiam diri di rumah demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

2. Tidak Menggelar Pesta atau Hajatan

Mengadakan pesta, pernikahan, khitanan, atau hajatan besar lainnya dianggap tidak pantas dilakukan pada malam 1 Suro. Tradisi Jawa menyebutkan bahwa melangsungkan hajatan pada malam ini dapat mendatangkan kesialan, karena dianggap mengganggu ketenangan spiritual malam yang sakral.

3. Dilarang Berkata Kasar atau Menyakiti Orang Lain

Ucapan kasar atau kata-kata buruk sangat dihindari pada malam 1 Suro. Masyarakat percaya bahwa apa yang diucapkan pada malam ini bisa menjadi kenyataan. Oleh karena itu, setiap individu dianjurkan menjaga lisan, berbuat baik, dan memperbanyak doa.

4. Menghindari Aktivitas yang Tidak Penting

Malam 1 Suro juga diyakini sebagai saat yang tepat untuk menyepi, berzikir, dan mendekatkan diri kepada Tuhan. Aktivitas yang bersifat duniawi atau tidak penting sebaiknya dihindari, karena dianggap bisa mengganggu keseimbangan energi spiritual malam tersebut.

5. Tidak Boleh Bertindak Ceroboh atau Gegabah

Segala tindakan yang dilakukan di malam 1 Suro dianggap memiliki dampak jangka panjang. Karena itu, masyarakat Jawa percaya bahwa berperilaku hati-hati dan penuh pertimbangan adalah kunci untuk memulai tahun baru Jawa dengan baik.




(ihc/irb)


Hide Ads