Pegiat sejarah Kota Surabaya Kuncarsono Prasetya menjelaskan, tanggal 1 April sebagai hari jadi atau ulang tahun merupakan versi Belanda. Peringatan ini sudah dimulai sejak 1 April 1906.
Menurutnya, pada era kolonial ada kelaziman tanggal 1 April dipakai sebagai hari ulang tahun suatu kota. Sehingga bukan hanya Surabaya, tapi Malang hingga kota lain juga punya kesamaan tanggal ulang tahun.
"Ada kelaziman kalau rata-rata pemerintah kolonial dulu itu kalau menetapkan HUT kota-kota lainnya tak hanya di Surabaya saja. Di Malang dan lainnya itu tanggal 1 April," kata Kuncar, Senin (30/5/2022).
Penetapan 1 April ini bertahan hingga tahun 1975. Hari ulang tahun ini kemudian diubah dan ditetapkan menjadi 31 Mei. Alasannya, waktu itu, pemkot dan warga tidak menyukai karena masih berbau peninggalan Belanda.
"Pemkot Surabaya waktu itu tahun 1975 membentuk tim yang terdiri dari para sejarawan yang kemudian menetapkan bahwa 31 Mei sebagai Hari Ulang Tahun," papar Kuncar.
Terpisah sejarawan Universitas Airlangga (Unair) Purnawan Basundoro menjelaskan tanggal 1 April 1906 itu ditetapkannya Pemerintah Kota Surabaya oleh Belanda. Tetapi 1 April bukan HUT, melainkan penetapan Pemerintahan Kota Surabaya.
"Kota Surabaya itu ditetapkan sebagai pemerintahan yang otonom itu pada 1 April. Kalau versi pemkot (HUT Surabaya) ya 31 Mei yang sekarang diperingati," jelas Purnawan.
Maka, pengertian dari 1 April dan 31 Mei tersebut berbeda. Yakni penetapan dan berdirinya kota versi Pemkot Surabaya.
"Kalau penetapan sebagai pemerintah kota itu tanggal 1 April 1906 ditetapkannya Surabaya sebagai pemerintahan otonom. Kalau 31 Mei tahun 1293 itu kan mungkin berdirinya Kota Surabaya menurut versi pemkot. Tapi bukan berdirinya pemerintah kota. Beda itu,"tandas Purnawan.
(abq/dte)