Masjid ini terletak di halaman Vila Durian Doa Yatim Sejahtera, Pacet. Masjid Ar Rahman dibangun setinggi 5 lantai. Lantai pertama layaknya lambung kapal berada di bawah tanah berfungsi sebagai asrama putri. Diketahui, Vila Durian Doa Yatim Sejahtera memang mengasuh anak yatim, piatu, dan duafa.
Ketua Vila Durian Doa Yatim Sejahtera, Muhammad Mukhidin (42) menjelaskan, masjid kapal pesiar ini dibangun tahun 2016 hingga 2021. Dana yang dihabiskan mencapai Rp 2,5 miliar. Pembangunan akan dilanjutkan ke bagian buritan kapal sepanjang 10 meter dengan estimasi biaya Rp 1 miliar.
Anggaran tersebut termasuk untuk memperindah interior masjid. Sehingga panjang Masjid Ar Rahman nantinya mencapai 55 meter. Hanya saja, pihaknya masih mengumpulkan dana untuk merealisasikan rencana tersebut.
"Harapan kami masjid ini semirip mungkin dengan kapal pesiar. Dana dari swadaya kami dan teman-teman peduli yang insidentil membantu. Selama ini pengerjaan juga didukung bantuan tenaga dari berbagai komunitas dan institusi," jelas Mukhidin, Sabtu (9/4/2022).
Meski belum sepenuhnya rampung, Masjid Ar Rahman sudah menjadi tempat berbagai aktivitas keagamaan. Baik digunakan para penghuni Vila Durian Doa Doa Yatim Sejahtera, maupun masyarakat di sekitarnya. Mulai dari salat lima waktu, tadarus, mengaji, burdah, hingga buka bersama.
![]() |
"Panti asuhan itu kan identik dengan melas dan kurang. Vila ini mendudukkan yatim, duafa orang bermasalah sosial di tempat yang terhormat dan bermartabat," cetus Mukhidin.
Pembangunan masjid berbentuk kapal pesiar, tambah Mukhidin, merupakan ide mendiang Gus Amirul Mukminin dari Pondok Pesantren Sumber Pendidikan Mental Agama Allah di Lamongan. Sosok inilah yang juga memotivasi dirinya mendirikan Vila Durian Doa Yatim Sejahtera.
"Semoga bisa mewarnai bahwa masjid dalamnya bisa ramai. Sehingga orang tidak enggan. Bagi teman-teman yang baru memulai, bisa maksimal ibadahnya, kalau ke sini sama dengan rekreasi," tandasnya.
Diketahui, masjid seluas 45 x 25 meter persegi ini benar-benar mirip sebuah kapal pesiar. Sekeliling pagarnya dihiasi pelampung asli. Interior lantai dua didesain mirip bagian dalam sebuah kapal. Kanan kiri dindingnya banyak jendela lebar sehingga masjid ini terang di siang hari.
Yang menarik adalah tempat imam salat dan mimbar khatib yang didesain layaknya ruang kemudi kapal. Terdapat setir kapal asli, kompas berdiri, beberapa kompas kecil, monitor kemudi, jangkar, derek jangkar, hingga lukisan lautan pada dindingnya.
(hil/dte)