Pandai Besi di Banyuwangi Tetap Bertahan di Tengah Gempuran Produk Pabrikan

Pandai Besi di Banyuwangi Tetap Bertahan di Tengah Gempuran Produk Pabrikan

Eka Rimawati - detikJatim
Rabu, 19 Jun 2024 06:30 WIB
Pandai besi di Banyuwangi bertahan di tengah kemajuan teknologi.
Pandai besi di Banyuwangi bertahan di tengah kemajuan teknologi. (Foto: Istimewa)
Banyuwangi -

Sejumlah alat persawahan dan perkebunan terlihat berjajar di sebuah sentra kerajinan besi di Dusun Kendal, Desa Sumberbaru, Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi. Kandar Nurhadi terlihat memberikan penjelasan secara rinci soal proses produksi peralatan kerja itu.

Di hadapkan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Kandar mengungkapkan pengalamannya sebagai seorang pandai besi atau pandhe besi. Sudah 35 tahun dia menjadi seorang pandhe besi. Dia belajar dari kakeknya yang akrab disapa Mbah Kawit selaku perintis pandhe besi di Desa Sumberbaru.

Kecanggihan peralatan industri dalam pembuatan perkakas tidak membuat Kandar meninggalkan cara tradisional. Dia tetap memperhatikan kualitas dan detail kekhasan gaya pandhe besi konvensional yang telah diturunkan oleh kakeknya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Kandar, metode pembuatan perkakas secara manual benar-benar menjaga kualitas dan kekhasan yang dimiliki pandhe besi di Banyuwangi. Melalui metode manual ini peralatan bertani menjadi lebih berkualitas dan tahan lama.

"Kualitas produk dijaga mulai dari cara pembuatan sampai bahan dari baja sehingga ketajamannya tahan lama," ujar Kandar di hadapan Bupati Ipuk, Selasa (18/6/2024).

ADVERTISEMENT

Dalam sehari dia mampu memproduksi 10 macam perkakas yang dipasarkan ke sejumlah pasar di Banyuwangi dan melayani pesanan daerah lain mulai Jember hingga Jawa Barat bahkan lintas Provinsi.

Pandai besi di Banyuwangi bertahan di tengah kemajuan teknologi.Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani melihat hasil produksi pandai besi di Banyuwangi di tengah gempuran industri. (Foto: Istimewa)

"Biasanya melayani pesanan dari Sulawesi, Sumatera, Kalimantan, Sumbawa. Mereka langsung pesan pada saya," katanya.

Selain Kandar, ada puluhan pandai besi yang membuat berbagai peralatan dapur dengan berbagai ukuran di Desa ini. Mulai dari pisau buah, hingga pisau berukuran besar untuk potong daging. Ada pula pandhe besi dengan kualifikasi produksi cangkul dan arit.

Selain itu, tidak jarang pandhe besi di desa ini juga melayani pesanan senjata untuk kebutuhan seni. Beberapa di antaranya seperti pedang atau golok dengan ukuran khusus.

"Biasanya kalau yang pesanan itu mintanya ada ukiran. Itu yang akhirnya bikin waktu pembuatan agak lama. Saya pernah membuat pedang beserta selongsong dengan ukiran. Kalau harga tergantung tingkat kesulitan," tutur Kandar.

Saat berkunjung ke desanya para pandhe besi itu, Bupati Ipuk mengaku mengagumi kualitas perkakas yang masih dijaga oleh para pelaku pandhe besi di sana. Terbukti mereka masih bisa bersaing dengan pabrikan.

"Kualitasnya sangat bagus dan kuat karena dibuat secara tradisional. Terbukti hingga kini pandhe besi di kampung ini banyak menerima pesanan dan mampu bersaing dengan produk pabrikan," kata Ipuk.

Selain di Desa Sumberbaru, pandhe besi Banyuwangi juga bisa ditemukan di sejumlah desa lain seperti Desa Kabat, Kecamatan Kabat, Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, Desa Bulurejo, Kecamatan Purwoharjo, dan Desa Lemahbangkulon, Kecamatan Singojuruh.




(dpe/iwd)


Hide Ads