Siapa sangka di dalam gang sempit di Jalan Pande, Desa Junrejo, Kota Batu terdapat bengkel pandai besi tempat pembuatan gong dan gamelan. Tak jarang para pegiat seni tradisional memesan atau sekadar memperbaiki alat musik mereka di sana.
Bengkel pandai besi berukuran 8x12 meter itu sudah dijalankan secara turun temurun oleh keluarga Suwanto (70). Diawali dari ayahnya Munaji yang berprofesi sebagai pembuat peralatan pertanian seperti cangkul, sabit, hingga lempak.
Jiwa seni dan ketertarikan pada musik gamelan membuat dirinya tergerak untuk menciptakan gamelan maupun gong dari tanganya sendiri. Pada 1962, Munaji mulai belajar secara autodidak membuat satu per satu peralatan gamelan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berjalannya waktu, gamelan buatan Munaji mulai dikenal banyak orang. Banyak yang menilai gamelan hasil buatan pria kelahiran 1926 itu bagus. Hal itu terbukti, selain dari wilayah Malang Raya, pesanan yang diterima juga berasal dari luar Jawa.
Setelah Munaji wafat, usahanya diwariskan kepada anak pertamanya hingga pada tahun 2014 dilanjutkan Suwanto. Keahlian pembuatan gamelan yang dimiliki Suwanto juga berasal dari ajaran ayahnya semasa masih muda, meski hanya sebatas teori tanpa praktik.
![]() |
"Dulu yang ngelanjutin usaha bapak setelah beliau wafat itu kakak saya. Kemudian kakak meninggal dan saya lanjutkan pada tahun 2014 sampai sekarang," ujar Suwanto saat ditemui detikJatim di bengkelnya, Jumat (19/1/2024).
"Terbaru ini saya sedang mengerjakan pesanan dari Bali, Makassar, nanti kalau sudah selesai dikirimkan. Kalau lokalan itu 90% dari sini (pembuata gamelan), baik untuk kesenian Reog, Jaranan, dan sekarang ada Bantengan itu rata-rata dari sini," sambungnya.
Pembuatan gamelan Suwanto saat ini sudah menggunakan mesin modern untuk mempermudah proses penempaan. Suwanto pun mengurangi tenaga kerja yang seharusnya membutuhkan bantuan 4-5 orang, kini cukup dengan 1 mesin bertenaga dinamo itu.
Menurutnya, pembuatan gong maupun gamelan tidak sulit karena bisa dilakukan hampir semua pandai besi. Namun, dalam proses pembuatannya, tidak semua bisa dan perlu keahlian khusus saat tahap ngelaras atau mengatur suara yang dikeluarkan dari alat musik tersebut.
![]() |
"Ngelaras ini memang cukup sulit dan jarang orang yang menguasai. Ngelaras ini main perasaan dan kira-kira begitu sesuai dengan apa yang dijadikan panutan," terang Suwanto.
Dalam waktu normal, pembuatan satu set gamelan biasanya memakan waktu sekitar 1,5 bulan. Sedangkan, pembuatan satu gong yang biasa digunakan untuk pementasan kesenian jaranan memakan waktu kurang lebih 1 minggu.
(irb/dte)