.webp)
Sebanyak 6 ribu liter minyak goreng curah mulai dialirkan ke pedagang di Kota Malang. Ada empat pasar di Kota Malang yang mendapat jatah.
Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang mendistribusikan minyak goreng curah dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) dari pemerintah itu ke pedagang.
Pembelian minyak goreng curah itu hanya dikhususkan terhadap pedagang, bukan kepada masyarakat umum.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami sediakan minyak goreng curah 6 ribu liter khusus pedagang di empat pasar, yakni di Pasar Madyopuro, Lesanpuro, Sawojajar, dan Bunul," kata Analis Perdagangan Muda Diskopindag Kota Malang, Eka Wilantari di Pasar Bunul, Kamis (24/3/2022).
Meski minyak goreng itu disediakan untuk pedagang di empat pasar, Diskopindag Kota Malang meletakkan tangki minyak goreng curah itu di area Pasar Bunul. Pedagang diminta datang membawa jeriken.
Pantauan detikJatim di Pasar Bunul para pedagang dari keempat pasar itu berdatangan mengantre membawa jeriken masing-masing. Proses antrean dan pembelian minyak murah itu diawasi petugas Diskopindag dibantu pengamanan oleh petugas TNI-Polri.
 Pedagang empat pasar di Kota Malang antre membeli minyak goreng curah harga HET dari Diskopindag Kota Malang di Pasar Bunul Foto: Muhammad Aminudin/detikJatim |
Eka Wilantari petugas Diskopindag mengatakan, operasi pasar 6 ribu liter minyak goreng curah itu hasil kerja sama dengan Rajawali Nusindo distributor minyak goreng.
Penjualan komiditi dengan sasaran pedagang itu menurutnya sudah sesuai Permendag 11/2022 tentang HET minyak goreng curah, yakni Rp 14 ribu/liter atau Rp 15 ribu/kg.
"Masing-masing pasar dapat 1.500 liter, dibagi jumlah pedagang yang berjualan di sana. Jadi minimal satu pedagang dapat 5 liter," katanya.
Operasi pasar minyak goreng curah itu, lanjut Eka, bertujuan untuk memulihkan perekonomian masyarakat pascadistribusi minyak goreng curah yang sempat terhenti memicu kelangkaan minyak goreng curah di pasaran.
 Pedagang empat pasar di Kota Malang antre membeli minyak goreng curah harga HET dari Diskopindag Kota Malang di Pasar Bunul Foto: Muhammad Aminudin/detikJatim |
"Ini tujuannya agar perekonomian pulih. Karena kemarin sempat para pedagang ini tidak ada yang punya stok minyak goreng curah," katanya.
Menurut Eka, pihaknya belum bisa memastikan kapan minyak goreng curah itu akan digelontor lagi untuk pedagang di pasar lainnya. Pihaknya masih menunggu ketersediaan stok dari Rajawali Nusindo distributor.
"Kita punya 18 pasar, ini baru empat pasar. Kapan lagi? Kita menunggu ketersediaan dari distributor, mudah-mudahan tersedia hingga memasuki Ramadhan. Sehingga stok minyak curah bisa normal di pasaran," tuturnya.
Distribusi minyak goreng curah ini bagi para pedagang di empat pasar di Kota Malan itu sempat mendapat protes dari koordinator pedagang Pasar Bunul Hj Nanik.
Hj Nanik menilai pembagian jatah minyak goreng curah itu tidak adil. "Saya mau di sini (Pasar Bunul) dibagi rata. Bukan hanya pedagang besar, pedagang kecil harus dapat juga," kata Nanik dengan suara lantang.
Selain itu, Nanik juga jatah 1.500 liter untuk setiap pasar seperti yang disampaikan Diskopindag Kota Malang itu benar-benar dilaksanakan.
"Kami mau adil. Jangan pasar lain dapat jatah banyak, di sini (Pasar Bunul) yang ketempatan pembagian jangan justru dikurangi," katanya.
Sementara Petugas Diskopindag dan Kepala Pasar Bunul lalu membawa Nanik untuk menjelaskan secara detil pembagian jatah minyak curah keempat pasar.
Hingga kini distribusi minyak curah kepada pedagang masih berjalan. Pedagang yang datang mengantre dengan tertib.
(dpe/fat)
