Pemprov Jatim berupaya mengendalikan harga minyak goreng curah sesuai HET Rp 14 ribu/liter. Wagub Jatim Emil Elestianto Dardak menyebutkan, pihaknya masih terus berkoordinasi dengan produsen minyak goreng curah.
"Sekarang Pemprov Jatim (ingin) memastikan khusus untuk komponen minyak curah ini bahan bakunya dijamin dan disubsidi supaya itung-itungannya pas sampai konsumen tangan terakhir di harga Rp 14 ribu," kata Emil.
Mantan Bupati Trenggalek ini mengakui bahwa masih sulit menemukan minyak goreng curah dengan harga Rp 14 ribu di pasar. Bahkan, harga minyak goreng curah di pasar saat ini berkisar Rp 18-20 ribu per liter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada temuan satgas pangan kalau pergi ke pasar harganya memang belum Rp 14 ribu. Nah inilah yang kemudian menjadi PR kami. Saat ini kami menunggu suplai minyak curah dengan HET. Kami terus koordinasi dengan produsen minyak curah agar bagaimana harga dalam negeri itu, di ujung (di masyarakat) tetap dijual harganya Rp 14 ribu," kata Emil.
Lebih lanjut, suami Arumi Bachsin itu menegaskan bahwa untuk menghadirkan sembako murah khususnya minyak goreng Pemprov Jatim akan menyiapkan skema operasi pasar murah di masyarakat.
"Disperindag Jatim juga sudah mulai melakukan persiapan operasi pasar. Operasi pasar yang akan mendorong peningkatan penyediaan minyak curah. Kami tunggu teknisnya dan jadwalnya," katanya.
Emil menegaskan, minyak goreng curah HET akan terus diupayakan ada di pasaran. Selain itu, Pemprov juga berharap kepada produsen minyak goreng kemasan untuk menurunkan harganya.
"Kami akan siapkan skema operasi pasar yang menjual minyak curah dengan HET. Karena HET merupakan bentuk kehadiran negara untuk warganya. Dan untuk yang kemasan, kami harap harganya bisa terkoreksi, kembali normal kembali," ujarnya.
(dpe/fat)