Sebanyak 36 murid diduga keracunan setelah mengonsumsi Makan Bergizi Gratis (MBG) masih menjalani perawatan intensif di Puskesmas Mantingan, Ngawi. Mereka mengalami gejala seperti mual, muntah, hingga diare dan masih harus menjalani pemeriksaan lanjutan oleh tim medis.
"Masih ada 36 pasien yang kondisi alhamdulillah membaik. Alhamdulillah sudah membaik, nanti habis Jumatan kita visit lagi," ujar Kepala Puskesmas Mantingan Muhammad Reza saat dikonfirmasi detikJatim, Jumat (5/12/2025).
Menurut Reza, apabila hasil visit oleh tim medis kondisi pasien sangat baik akan dilakukan rawat jalan atau dipulangkan. Namun saat ini para pasien masih dalam pemantauan tim medis.
"Yang sudah membaik bisa rawat jalan dan pulang dari Puskesmas Mantingan," jelas Reza.
Reza menambahkan, jumlah pasien diduga keracunan MBG itu bertambah 8 dari jumlah kemari hanya 28. Dari jumlah tersebut, satu di antaranya dirujuk ke RSUD dr Soeroto Ngawi.
"Kemarin 28, hari ini 36 pasien," tandas Reza.
Sebelumnya, sebanyak 164 murid sekolah di Ngawi dilarikan ke Puskesmas Mantingan diduga karena keracunan. Mereka mengalami gejala keracunan seperti mual, muntah hingga diare usai diduga mengonsumsi makan bergizi gratis (MBG).
Dari 164 murid dari berbagai sekolah dan pondok pesantren itu, 28 di antaranya harus opname, sementara lainnya menjalani rawat jalan.
"Total yang opname ada 28 anak baik anak SD dan dari Ponpes," ujar Kepala Puskesmas Mantingan Muhammad Reza saat dikonfirmasi detikJatim, Kamis (4/12/2025).
Dari 28 pasien diduga keracunan tersebut, satu di antaranya dirujuk ke RSUD dr Soeroto Ngawi. Perujukan dilakukan karena pasien harus mendapatkan perawatan intensif.
"Ada satu pasien yang kita rujuk ke RSUD karena harus dapat perawatan intensif," jelas Reza.
Reza menambahkan, terkait penyebab dugaan keracunan pihaknya belum bisa menyimpulkan. "Kita belum tahu penyebabnya," tandas Reza.
Simak Video "Video: Ratusan Siswa di Bojonegoro Keracunan MBG"
(auh/hil)