Wartawan Ngawi Diusir Saat Liputan SPPG Dugaan Keracunan MBG

Wartawan Ngawi Diusir Saat Liputan SPPG Dugaan Keracunan MBG

Sugeng Harianto - detikJatim
Kamis, 04 Des 2025 21:52 WIB
Wartawan Ngawi Diusir Saat Liputan SPPG Dugaan Keracunan MBG
Wartawan Ngawi Diusir Saat Liputan SPPG Dugaan Penyebab Keracunan MBG. (Foto: Tangkapan layar)
Ngawi -

Aksi intimidasi dan pengusiran menimpa sejumlah jurnalis di Ngawi. Pengusiran terjadi saat para wartawan tengah meliput lokasi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang diduga jadi penyebab keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG).

Rizal, salah satu wartawan Metro TV mengaku ada sekitar 9 jurnalis tiba di pintu gerbang SPPG diusir oleh oknum petugas SPPG. Bahkan oknum tersebut sempat mengambil balok paving yang nyaris dilemparkan.

"Kita tadi sekitar pukul 13.00 WIB, baru liputan dugaan keracunan MBG di Puskesmas Mantingan dan mau konfirmasi ke pihak SPPG. Namun baru sampai pintu gerbang sudah diusir bahkan teman saya dikejar bawa balok paving," ujar Rizal kepada detikJatim, Kamis (4/12/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kedatangan para wartawan ke lokasi bertujuan untuk melakukan konfirmasi dan verifikasi terkait laporan adanya indikasi keracunan pada sejumlah siswa jenjang RA, SD, SMP, hingga SMA. Para siswa tersebut dilaporkan mengalami gejala medis usai mengonsumsi menu MBG yang diproduksi oleh pihak SPPG.

Hal serupa disampaikan oleh Ari Hermawan, jurnalis Suara Indonesia.

ADVERTISEMENT

"Saat hendak meminta klarifikasi perihal masalah kesehatan siswa yang diduga keracunan MBG justru diusir secara paksa," kata Ari.

"Baru sampai di depan, tiba-tiba ada bapak-bapak keluar dari dapur SPPG. Dia langsung mengusir kami. Bahkan sampai mengambil balok paving dan kayu pagar. Dia juga mengancam kami," tandas Ari.

Aswi, jurnalis MNC TV juga mengatakan hal yang sama. Ia menyebut tindakan intimidasi itu membuat para jurnalis terpaksa meninggalkan lokasi karena khawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

"Entah karyawan SPPG atau siapa, saya tidak paham. Tapi saat kami datang, orang itu keluar dari dapur SPPG," terang Aswi.

Data yang dihimpun detikJatim, ada sebanyak 164 warga mengalami mual dan muntah serta diare mendatangi Puskesmas Mantingan. Dari 164 pasien 28 di antaranya opname dan lainnya rawat jalan. Pasien adalah pelajar dan santri dari SD dan Ponpes di Mantingan.




(auh/dpe)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads