Strategi Anak Agar Pasutri yang 22 Tahun Hidup di Dasar Jurang Mau Pulang

Enggran Eko Budianto - detikJatim
Rabu, 03 Des 2025 21:40 WIB
Melihat lebih dekat pasutri yang tinggal di dasar jurang Mojokerto. (Foto: Enggran Eko Budianto)
Mojokerto -

Anak-anak Karmin alias Pak Soleh (71) dan Simpen (56) ingin mereka meninggalkan kehidupan di dasar Jurang Gembolo, Mojokerto. Sejumlah upaya mereka lakukan, mulai dari merayu sampai membuatkan usaha untuk orang tua mereka.

Anak Sulung Karmin, M Soleh (48) menuturkan, sejak saudaranya berusaha mencegah orang tuanya hidup di pedalaman hutan yang terpencil. Namun, keputusan Karmin dan Simpen sudah bulat. Sejak 2003 silam, pasutri ini hijrah ke dasar Jurang Gembolo.

Tak sampai di situ, Soleh mengaku berulang kali merayu orang tuanya agar mau keluar dari hutan. Namun, sampai 22 tahun berlalu, upayanya belum membuahkan hasil. Padahal, dirinya maupun 3 saudaranya sangat khawatir dengan keselamatan orang tuanya.

Seperti diketahui, empat anak Karmin dan Simpen sudah berumah tangga dan mempunyai rumah sendiri-sendiri. Mereka kini tinggal di Dusun Jaten, Desa Selotapak, Trawas, Mojokerto, di Dusun Jatirejo, Desa Centong, Gondang, Mojokerto, di Dusun Sambilawang, Desa Sawo, Kutorejo, Mojokerto, serta di Desa Nogosari, Pacet, Mojokerto.

"Harapan kami memang beliau harus pulang. Karena beliau sudah tua, dari segi tenaga sudah tak sekuat dulu," terangnya kepada detikJatim, Rabu (3/12/2025).

Tidak hanya merayu, lanjut Soleh, dirinya juga membuat bisnis warung bebek bumbu hitam dan rica-rica entok di rumah orang tuanya, Dusun/Desa Centong, RT 3 RW 1, Gondang, Mojokerto. Ia ingin Warung Teras Iring tersebut dikelola orang tuanya apabila mereka bersedia pulang kampung.

"Semoga janji bapak ditepati. Terakhir beliau bilang insyaallah setelah panen, beliau pulang. Perkiraan Februari atau Maret 2026. Apapun yang beliau minta selalu saya kasih biar janjinya ditepati. Kalau beliau pulang, kumpul di rumah kan tenteram. Kami tidak lagi khawatir," jelasnya.

Seandainya Karmin dan Simpen sungkan melanjutkan bisnis warung bebek, kata Soleh, ia akan mengarahkan bapaknya beternak bebek dan entok. Ketika panen, bebek dan entok bisa ia beli sebagai bahan baku bisnis kulinernya.

"Di samping itu, banyak tetangga pesan mebel rumah tangga, saya tampung sementara, saya garap di Centong. Supaya kalau bapak pulang ada garapan dan pemasukan. Saya rintis dulu, setelahnya bapak yang melanjutkan. Sementara yang saya mampu itu," ujarnya.




(auh/abq)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork