Dewi Astutik alias PA atau Paryatin (43) yang semula bekerja di tempat scamming di Kamboja, berubah haluan menjadi gembong narkoba internasional setelah bertemu seorang WN Nigeria berinisial DON yang disebut sebagai 'Godfather'.
Hal ini diungkap Badan Narkotika Nasional (BNN). Ternyata, ia memulai aktivitas ilegalnya setelah bekerja di tempat scamming atau penipuan di Kamboja. Dari situ, Dewi kemudian beralih terlibat dalam jaringan narkotika lintas negara usai bertemu WN Nigeria berinisial DON yang dijuluki 'Godfather'.
"Singkat cerita bertemu orang Nigeria yang sudah jadi buronan, inisial DON. DON inilah yang menjadi caretaker dan godfather PAR alias DA selama di Kamboja. Karena di Kamboja PAR merasa bisa kendalikan semua jaringan dengan uang," kata Kepala BNN Komjen Suyudi Ario Seto saat dihubungi, Kamis (4/12/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dewi disebut tiba di Kamboja pada Februari 2023. Bersama DON, dia mulai merancang dan melakukan jual beli narkotika lintas kawasan Asia-Afrika sejak awal 2024.
"Kejahatan narkotika lintas negara, Asia, Afrika, Amerika Latin. Pola kerja antara Don dan DA, DA yang supply dan atur kurir. DON yang supply barang narkotika ke Dewi, Dewi siapkan pengemasan barangnya, DON yang membiayai jaringan melalui Dewi," jelas Suyudi.
DON yang dijuluki 'Godfather' kini telah ditangkap dan diekstradisi ke Amerika Serikat. Ia diketahui merupakan buronan Drug Enforcement Administration (DEA).
Nama Dewi Astutik, warga Ponorogo sendiri sudah masuk red notice Interpol sejak 3 Oktober 2024. Dia juga menjadi buronan pemerintah Korea Selatan. Dewi akhirnya ditangkap di Kamboja pada Senin (1/12) tanpa perlawanan.
Penangkapan gembong sabu Rp 5 triliun itu merupakan hasil kerja sama internasional antara BNN RI, BAIS perwakilan Kamboja, Kepolisian Kamboja, KBRI Phnom Penh, Polri melalui Interpol, Bea Cukai, Kemenkeu, serta Kementerian Luar Negeri.
Berita ini sudah tayang di detikNews, baca berita selengkapnya di sini!
(irb/hil)











































