Indonesia menjadi negara dengan umat muslim terbanyak di dunia. Ada sekitar 242,7 juta penduduk Indonesia yang memeluk agama Islam. Menteri Agama Nasaruddin Umar pun memperkenalkan Islam di Asia Tenggara, termasuk orang Arab belajar Islam dari Indonesia.
Nasaruddin memperkenalkan Islam ke Asia Tenggara melalui International Conference on Indonesian Islam di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya. Bahkan negara di Timur Tengah dapat belajar Islam di Indonesia.
"Kita harus mempersiapkan di mana fokus implementasi gagasan. Kami tidak bisa berdiri sebagai Indonesia saja, harus merangkul negara Asia Tenggara. Indonesia pasti akan menjadi leader-nya, tetapi kita juga harus merangkul mereka," ujar Nasaruddin kepada wartawan di UINSA, Rabu (26/11/2025).
Pada kegiatan ini, Islam di Indonesia seperti apa akan diuraikan. Nasarudin menyebutkan, dahulu Indonesia belajar tentang Islam ke Timur Tengah, bahkan buku Arab banyak yang diterjemahkan ke Indonesia.
Namun, lanjut Nasaruddin, kondisi itu kini terbalik. Justru buku-buku yang berbahasa Indonesia tentang Islam sudah saatnya harus diterjemahkan ke dalam bahasa Arab.
Dia mengatakan bahwa terdapat berbagai bidang keilmuan Islam yang telah berkembang di Indonesia. Baik ekonomi modern hingga politik yang berkesinambungan dengan ajaran Islam.
"Orang-orang Timur Tengah, orang Arab itu harus belajar Islam di Indonesia. Apakah itu ekonomi Islam, apakah itu demokrasi, apakah itu politik, apa itu ekonomi modern dan seterusnya, mereka itu minta supaya ke Indonesia," jelasnya.
"Jadi mereka itu menganggap Indonesia ini adalah betul-betul driving star untuk pengembangan Episentrum Islam Modern," tambahnya.
Konsep pengembangan Islam Indonesia dibuatkan seminar melalui konferensi internasional ini di UIN Jakarta besok, Kamis (27/11/2025).
"Ini akan menjadi coverage-nya. Jadi, ini akan memberikan semacam frame, bingkainya seperti apa, supaya nanti editing-nya bagus. Nah, ini nanti kita expose ke dunia luar ya, termasuk dunia Timur Tengah," ujarnya.
Sementara Rektor UINSA Surabaya, Akh Muzakki mengatakan, seminar ini untuk membuka harapan, bahwa di tengah tatanan dunia global yang tidak baik-baik saja, atas arahan beliau, Islam Indonesia perlu ditampilkan.
"Ada diskusi panel yang menghadirkan para pemerhati Indonesian Islam, dan sekaligus lebih spesifik lagi mendorong bagaimana kemudian pesantren itu bisa menjadi contoh secara partikular untuk mendorong toleransi, harmoni dan hidup damai," kata Muzakki.
"Jawa Timur atas saran Pak Menteri, bagaimanapun menjadi episentrum bagi pesantren, bagi Islam di Indonesia. Karena itu penting untuk dipromosikan lebih jauh," pungkasnya.
Simak Video "Video: Menag Ungkap Perceraian Menurun Berkat Program Bimbingan Perkawinan"
(dpe/abq)