Erupsi gunung Semeru pada Rabu (19/11) berupa awan panas guguran (APG) ternyata lebih luas dari perkiraan awal. Ini setelah dilihat dari video udara.
Erupsi tersebut meluncur sejauh 13 belas kilometer. Awan panas guguran dari gunung Semeru tersebut mengarah ke kawasan Besuk Kobokan yang berada di sisi selatan gunung.
Menurut Sekretaris Daerah Kabupaten Lumajang, Agus Triyono, Erupsi gunung Semeru pada hari Rabu lalu meluas dari erupsi yang terjadi pada tahun 2020, 2021 dan 2023 lalu.
"Erupsi yang terjadi pada hari rabu lalu mengarah ke selatan di luar jalur erupsi yang lalu," ujar Agus kepada detikJatim Jumat (21/11).
Menurutnya, tumpukan material vulkanik erupsi gunung semeru yang belum sepenuhnya terambil membuat erupsi yang terjadi pada tanggal 19 November lalu meluas dari jalur erupsi sebelumnya.
"Bisa jadi sisa erupsi 2020-2021, 2023 belum terambil sehingga membuat jalur baru," terang Agus.
Saat ini Pemerintah Kabupaten Lumajang menetapkan status tanggap darurat bencana erupsi Gunung Semeru. Status ini berlaku hingga tanggal 26 November mendatang.
Simak Video "Video: Kondisi Terkini Aliran Sungai Curah Kobokan Usai Gunung Semeru Erupsi"
(auh/abq)