Gunung Semeru kembali meletus dahsyat pada Rabu (19/11/2025), memuntahkan guguran awan panas sejauh 13 kilometer hingga Gladak Perak. Sebelum erupsi, warga Desa Kamar A mendengar sirine peringatan 1 jam sebelum terjadinya erupsi.
Muhlisin Hamdani warga asal Desa Kamar A, Lumajang, mengatakan usai peristiwa eruspi tahun 2021 silam, warga sekitar telah mendapatkan berbagai bekal. Mulai sosialisasi ketika ada bencana alam hingga tas darurat yang biasa digunakan untuk menyimpan dokumen penting.
"Dari peristiwa erupsi 2021 dulu, warga Desa Kamar A ini sudah mendapatkan pemahaman dari sosialisasi. Termasuk tas darurat yang digunakan untuk menyimpan dokumen penting," kata Muhlisin, Kamis (20/11/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Muhlisin menambahkan sebelum terjadi erupsi kemarin, sirine peringatan berbunyi yang menandakan akan ada erupsi. Dari pengalaman tahun 2021 warga pun melalukan evakuasi mandiri ke tempat yang lebih aman.
"Satu jam sebelum erupsi itu warga sudah dengar sirine peringatan. Mendengar sirine tersebut, warga langsung meninggalkan rumah ke tempat evakuasi secara mandiri, " beber Muhlisin,
Mendengar sirine tersebut, warga hanya membawa tas darurat yang berisi dokumen penting dan obat-obatan.
"Selain itu gak ada yang dibawa. Bahkan semua ternak milik warga semuanya mati karena ditinggal pemiliknya. Kalau bawa ternak takutnya gak bisa ke tempat evakuasi," terang Muhlisin.
Selain hewan ternak, sejumlah barang berharga juga ditinggal warga di rumahnya yang kini rata dengan tanah.
"Banyak yang ditinggal, termasuk tiga kendaraan yang berada di rumah dimasukan bongkahan batu itu ada tiga motor tertimbun," pungkasnya.
(auh/abq)











































