Sebanyak 606 orang terjangkit penyakit menular tuberkulosis (TBC) di Kota Mojokerto. Wali Kota Ika Puspitasari (Ning Ita) menggalakkan program Rapat Koordinasi Atasi Tuberkulosis dan Penyakit Menular Lainnya (Radiasi Pemula).
Seperti hari ini, Radiasi Pemula digelar di Kelurahan Sentanan, Kranggan, Kota Mojokerto. Program ini diikuti para Ketua RT dan Ketua RW, kader motivator, serta Prameswari.
Ning Ita menjelaskan, Radiasi Pemula untuk mewujudkan Kota Mojokerto yang sehat dan bebas dari TBC. Yaitu melalui peningkatan kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan. Sebab TBC cepat berkembang di lingkungan lembab dan kotor.
Selain itu, dalam program Radiasi Pemula, masyarakat juga diajak berpartisipasi mendeteksi dini penularan TBC. Ning Ita meminta masyarakat segera melapor ke puskesmas terdekat apabila di lingkungannya terhadap warga yang mengidap gejala TBC maupun penyakit menular lainnya.
"Kalau ada tanda-tanda, segera diinformasikan. Dengan begitu, penyebarannya bisa dicegah sebelum meluas," jelasnya di lokasi, Selasa (21/10/2025).
Kasus TBC di Kota Mojokerto saat ini mencapai 606 jiwa. Menurut Ning Ita, penyakit menular ini menjadi perhatian nasional. Sebab hanya dalam waktu sekitar 5 tahun, Indonesia naik dari peringkat 9 ke peringkat 2 dunia dengan jumlah penderita TBC terbanyak.
"Hanya dalam waktu lima tahun, penularan TBC di Indonesia meningkat sangat pesat," terangnya.
Melalui program Radiasi Pemula, masyarakat diberi pemahaman tentang gejala TBC. Dengan begitu, apabila menjumpai anggota keluarga atau tetangga yang mengalami gejala tersebut, masyarakat diminta segera melapor ke puskesmas terdekat.
Selanjutnya, petugas puskesmas bakal memeriksa suspect dan melacak kontak eratnya.
"Penularan TBC lewat udara. Karena itu, kalau ada yang positif, harus segera dilakukan tracking, mulai dari keluarga, tetangga, hingga teman kerja," ungkapnya.
Wali Kota Mojokerto dua periode ini juga mewanti-wanti para orang tua agar menjaga anak-anak dari penularan TBC. Sebab TBC pada balita mengganggu tumbuh kembang anak hingga berisiko menyebabkan stunting.
"TBC yang menular ke anak-anak dampaknya bisa sangat mengerikan. Kasus TBC pada balita ketika sudah diobati pun, kadang kerusakan yang ditimbulkan tidak bisa sepenuhnya sembuh," tandasnya.
Simak Video "Video: Pemerintah akan Revisi Perpres Pemberantasan TBC"
(auh/hil)