Pemkot Mojokerto memberi pendampingan dan pelatihan kepada puluhan emak-emak dari balita stunting. Targetnya, para peserta mampu mengolah makanan sehat dan memberi asupan gizi seimbang.
Pelatihan di Kelurahan Pulorejo, Prajurit Kulon, Kota Mojokerto ini diikuti 50 emak-emak yang mempunyai balita stunting dan wasting. Mereka dilatih cara mengolah makanan sehat dengan gizi seimbang untuk anak mereka masing-masing.
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari (Ning Ita) menuturkan, pelatihan ini untuk menekan jumlah balita stunting di wilayahnya. Sebab saat ini, kasus stunting di angka 1,54% berdasarkan data e-PPGBM.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tujuan kita sama, yaitu agar angka stunting di Kota Mojokerto bisa ditekan hingga nol atau zero," terangnya di lokasi, Selasa (7/10/2025).
Untuk mengatasi stunting, lanjut Ning Ita, dibutuhkan gerak bersama semua pihak, termasuk keluarga atau para orang tua balita stunting. Sebab keluarga berperan besar dalam memelihara tumbuh kembang anak.
"Dengan bergerak bersama, kami berharap bisa menyiapkan generasi unggul. Karena semua balita tumbuh sehat," jelasnya.
Pelatihan mengolah makanan sehat dengan gizi seimbang berlangsung dua arah. Sebab para peserta bisa berdialog langsung dengan Ning Ita maupun petugas Dinas Kesehatan Kota Mojokerto.
Ning Ita berpesan kepada emak-emak di Kota Mojokerto agar lebih telaten, sabar dan tulus merawat balita masing-masing.
"Selain gizi, cinta kasih ibu merupakan faktor penting yang akan menentukan keberhasilan tumbuh kembang anak," tandasnya.
(dpe/abq)