Suasana duka masih menyelimuti rumah keluarga santri korban runtuhnya Ponpes Al Khoziny, Rizki Maulana Saputra di Wadungasih, Buduran. Di tengah lantunan doa tahlil, Kapolresta Sidoarjo Kombes Christian Tobing datang membawa santunan dan bela sungkawa.
Air mata keluarga pun pecah saat perwira menengah itu menyampaikan doa untuk almarhum.
Rizki merupakan salah satu santri yang menjadi korban meninggal dunia dalam insiden ambruknya bangunan musala di Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo, pada 29 September.
Kapolresta hadir didampingi Kasatlantas dan Kapolsek Buduran. Ia ikut dalam tahlil dan doa bersama yang digelar di rumah duka. Kehadiran jajaran kepolisian ini sebagai bentuk empati dan kepedulian Polri terhadap musibah yang menimpa para santri.
"Kami turut berduka cita atas meninggalnya saudara M. Rizki Maulana Saputra. Semoga amal ibadahnya diterima Tuhan Yang Maha Kuasa. Keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran, ketabahan dan keikhlasan," ujar Kombes Christian Tobing usai dari rumah duka, Kamis (9/10/2025)
Ia juga menyampaikan, proses identifikasi jenazah yang dilakukan Tim DVI Polda Jatim telah berjalan cepat dan lancar, sehingga identitas almarhum dapat segera dipastikan dan diserahkan kepada pihak keluarga.
"Polri hadir untuk memberi dukungan moral, dan kami doakan almarhum mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya," tambahnya.
Orang tua Rizki, Arifudin dan Dewi Andayani, menyampaikan terima kasih atas perhatian dan dukungan semua pihak, khususnya dari Kepolisian. Mereka juga mengapresiasi proses identifikasi yang dinilai cepat.
"Terima kasih atas kerja keras tim DVI dan perhatian Bapak Kapolresta. Mohon doanya selalu untuk almarhum dan keluarga kami," ucap Arifudin.
Jenazah Rizki sebelumnya telah berhasil diidentifikasi melalui metode DNA, pemeriksaan medis, serta kecocokan pakaian oleh Tim DVI di RS Bhayangkara Polda Jatim pada Selasa (7/10/2025), dan langsung diserahkan ke keluarga untuk dimakamkan.
Simak Video "Video: Bupati Sidoarjo Soal Operasi Pencarian Korban Ponpes Al Khoziny"
(irb/hil)