Identitas Kerangka Manusia di Hutan Sawoo Ponorogo Terungkap

Identitas Kerangka Manusia di Hutan Sawoo Ponorogo Terungkap

Charolin Pebrianti - detikJatim
Selasa, 25 Nov 2025 15:00 WIB
Proses evakuasi penemuan kerangka mayat di hutan Ponorogo
Proses evakuasi penemuan kerangka mayat di hutan Ponorogo. (Foto: Tangkapan layar)
Ponorogo -

Warga Desa Temon, Kecamatan Sawoo, Ponorogo digegerkan dengan penemuan kerangka manusia di kawasan hutan setempat. Polisi memastikan kerangka itu merupakan jasad Wagiman (67), petani asal Desa Suru, Sooko, yang dilaporkan hilang sejak satu bulan lalu.

Wakapolres Ponorogo, Kompol Ari Bayuaji membenarkan penemuan tersebut. Menurutnya, kerangka pertama kali ditemukan saksi pada Jumat (7/11/2025).

"Saksi yang pulang dari berladang melihat kerangka manusia tergeletak di tanah. Temuan itu kemudian dilaporkan kepada warga lain dan ke Polsek Sawoo serta Puskesmas Sawoo," kata Ari, Selasa (25/11/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Polisi yang dipimpin Kasat Reskrim bersama Kapolsek dan tim identifikasi langsung melakukan olah TKP. Di lokasi, ditemukan kerangka manusia beserta sejumlah pakaian yang diduga milik korban: sepotong baju batik, celana pendek hitam, jaket, serta satu sandal jepit.

ADVERTISEMENT

Keesokan harinya, Sabtu (8/11/2025), tim gabungan kembali melakukan olah TKP dan menemukan barang bukti tambahan berupa topi bermotif Spiderman.

"Barang-barang itu kemudian dicocokkan dengan keterangan keluarga korban. Anak korban mengakui seluruh barang tersebut adalah milik almarhum yang hilang sejak sekitar satu bulan lalu," jelas Ari.

Sebelumnya, pada 18 Oktober 2025, anak korban, Sugiyono, telah melapor ke Polsek Sooko karena ayahnya tidak pulang sejak 7 Oktober. Warga sekitar hutan Temon juga sempat beberapa kali melihat seorang pria tua berjalan sendirian di jalur hutan.

Setelah penemuan kerangka, polisi melakukan autopsi di RS Bhayangkara Polda Jatim. Dari hasil autopsi, tim medis memastikan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.

"Struktur tulang lengkap, jenis kelamin laki-laki, usia diperkirakan 50-70 tahun, tinggi badan 164-168 cm, dan tidak ditemukan bekas penganiayaan," ujar Ari.

Hasil identifikasi juga menunjukkan beberapa ciri fisik yang cocok dengan korban, seperti kondisi tulang belakang agak bungkuk, gigi ompong, serta tulang iga kanan yang pernah patah.

Pada 10 November 2025, kerangka tersebut secara resmi diserahkan kepada keluarga.

"Keluarga sudah memastikan ciri-cirinya dan menerima hasil autopsi. Kerangka itu dipastikan adalah saudara Wagiman," tambahnya.

Polisi menegaskan kasus ini tidak mengarah pada tindak pidana dan korban diduga meninggal secara alami saat berada di dalam hutan.




(auh/abq)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads