Hingga Jumat malam sudah ada total sebanyak 116 korban bangunan ambruk di Ponpes Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo. Ada 13 orang di antaranya yang dinyatakan meninggal. Nanang Saifur Rizal (16), santri asal Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang menjadi satu di antara 103 korban yang selamat.
Remaja yang akrab disapa Rizal itu menceritakan dia sempat terjebak puing bangunan kurang lebih selama 30 menit. Meski dalam kondisi terluka ia berhasil bertahan dan menemukan celah untuk keluar.
Pada saat berupaya menyelamatkan diri dari reruntuhan itulah dia sempat bertemu dengan salah satu temannya bernama Mamat. Rizal pun memutuskan untuk menolong temannya yang sempat kejang-kejang itu.
"Di dekat saya ada teman bernama Mamat, kondisinya kejang-kejang. Saya bantu duduk lalu saya tarik keluar lewat lubang kecil di reruntuhan," kata Rizal saat ditemui detikJatim di rumahnya, Jumat (3/10).
Dia mengaku ada cukup banyak temannya sesama santri Ponpes Al Khoziny yang tidak seberuntung dirinya. Mereka terjebak di bawah reruntuhan bangunan yang lebih besar.
Dia ingat betul, pada saat kejadian lantai musala penuh dengan santri yang sedang menunaikan salat Ashar, sedangkan di lantai 4 para pekerja tengah melakukan pengecoran.
Rizal juga mengingat detik-detik mencekam pada Senin (29/9) sore itu ketika atap bangunan tiba-tiba runtuh pada saat jemaah salat Asar memasuki rakaat ketiga. Suara benda jatuh dari lantai atas tiba-tiba terdengar diikuti getaran yang cukup kuat.
"Awal seperti ada bambu jatuh, lalu terasa seperti gempa. Seketika, bangunan langsung ambruk," kata Rizal.
Dia sendiri saat itu berada di saf tengah. Suara reruntuhan sontak membuat para santri bubar menyelamatkan diri masing-masing tetapi reruntuhan material bercampur besi cor lebih cepat menghantam.
"Semua teriak. Saat lari, kepala saya tertimpa material dari atas," katanya.
Sebelumnya, Kepala Kantor SAR Surabaya Nanang Sigit menyebutkan, hingga Jumat (3/10) malam ada 8 korban baru yang berhasil dievakuasi sehingga total korban yang sudah dievakuasi sebanyak 116 orang.
"Kondisi yang meninggal dunia 13, dan korban langsung dibawa ke RS Bhayangkara Polda Jatim," ujar Nanang.
Ada 3 korban yang ditemukan secara beruntun pada sore hari. Mereka ditemukan dengan jarak yang cukup berdekatan. Satu korban ditemukan pukul 17.15 WIB, kemudian korban lain pada 17.20 WIB, dan pada 17.30 WIB ditemukan satu korban lainnya.
Saat dievakuasi, kata Nanang, kondisi tubuh korban dalam keadaan utuh. Hanya ada hanya ada pembengkakan-pembengkakan di beberapa bagian tubuh korban-korban tersebut. Semalam, Nanang memastikan proses evakuasi akan terus dilanjutkan selama 24 jam.
Simak Video "Video: Petugas Ungkap Sulitnya Identifikasi Jenazah Korban Ponpes Al Khoziny"
(dpe/hil)