Pengaruh Bediding pada Kulit dan Tenggorokan Kata Dosen FKM Unair

Aprilia Devi - detikJatim
Selasa, 22 Jul 2025 17:00 WIB
Ilustrasi. (Foto: Getty Images/iStockphoto/PeopleImages)
Surabaya -

Fenomena bediding masih terjadi di Jawa Timur. Dosen kesehatan masyarakat mengingatkan bahwa hal ini bisa berdampak ke kesehatan. Masyarakat diimbau lebih waspada.

Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Unair Dr Kurnia Dwi Artanti mengungkapkan fenomena bediding sebenarnya adalah hal yang wajar terjadi saat musim kemarau.

Namun dalam kondisi bediding ini kelembapan akan cenderung turun. Ini menyebabkan tubuh terasa kering dan lebih sering mengalami kehausan. Apabila kondisi sedang tidak bugar, ini bisa memperparah gangguan yang terjadi.

"Tenggorokan yang tidak enak berdampak ke radang tenggorokan. Kalau radang saja itu kan proses inflamasi. Tapi kalau dalam kondisi tersebut ada bakteri yang masuk sedangkan kondisi tubuh kita lagi tidak fit, maka itu bisa jadi ISPA," ujar Kurnia, Selasa (22/7/2025).

"Kalau ada batuk atau keluar dahak kekuningan, itu tandanya bukan hanya radang saja tapi ada infeksi di situ," lanjutnya.

Selain itu, fenomena bediding juga bisa mengakibatkan kulit menjadi kering. Karena itu dia sarankan masyarakat memakai pelembab kulit supaya kelembaban kulit terjaga.

Selain itu, Kurnia juga menyarankan agar masyarakat tetap memenuhi kebutuhan air agar tubuh tetap terhidrasi.

"Jangan lupa suplai air ke tubuh. Kalau misalkan normalnya untuk berat badan 50 kg butuh 2 liter, kalau lebih dari itu ya disesuaikan," tuturnya.

Kurnia turut merekomendasikan beberapa vitamin yang cocok dikonsumsi oleh masyarakat saat bediding.

"Bisa ditambah dengan vitamin yang bagus untuk kulit, yaitu vitamin A, C, dan E. Kalau untuk menjaga imunitas bisa ditambah dengan vitamin D," bebernya.

Terakhir ia juga meminta agar masyarakat tak perlu khawatir. Upaya pencegahan seperti minum air putih yang cukup, mengonsumsi buah, sayur, hingga vitamin tambahan dinilai bisa menjadi langkah yang tepat dalam menghadapi fenomena ini.

"Masyarakat tidak perlu terlalu khawatir, yang penting selalu waspada. Asalkan kita melakukan upaya preventif dan proteksi pribadi," pungkasnya.



Simak Video "Video: Embun Es di Jawa, Fenomena Langka di Dataran Tinggi Dieng"

(dpe/hil)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork