Biang Kerok Macet Horor 42 Km Situbondo-Banyuwangi

Round-Up

Biang Kerok Macet Horor 42 Km Situbondo-Banyuwangi

Denza Perdana - detikJatim
Jumat, 25 Jul 2025 07:30 WIB
Ekor kepadatan lalu lintas imbas pembatasan truk di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi yang sudah mencapai Waduk Bajulmati, atau kurang lebih sekitar 31 kilometer.
Ekor kepadatan lalu lintas di Situbondo imbas terbatasnya kapal pengangkut truk di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi. (Foto: Istimewa)
Situbondo -

Kemacetan panjang menguras waktu dan energi sempat terjadi di jalur Situbondo-Banyuwangi. Lalu lintas yang didominasi kendaraan besar arah Pelabuhan Ketapang itu sempat mencapai 42 km.

Kepadatan luar biasa jalur ini terjadi sejak pagi. Semakin siang hingga pukul 12.00 WIB antrean kendaraan sudah mencapai pintu masuk Waduk Badjulmati, Situbondo yang jaraknya kurang lebih 31 km.

Kasat Lantas Polres Situbondo, AKP Nanang Hendra Irawan mengakui bahwa kepadatan lalu lintas memang sempat terjadi hingga perbatasan antara Situbondo dan Banyuwangi bahkan hingga Waduk Badjulmati.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ekor kepadatan lalu lintas dari perbatasan itu ke Waduk Bajulmati dia sebutkan mencapai kurang lebih 4-5 kilometer. "Kemacetan gak sampai 10 Km. Mungkin 4-5 Km," ujarnya, Kamis (24/7/2025).

Namun, informasi yang dihimpun detikJatim, kepadatan lalu lintas lebih brutal. Ekornya mencapai titik yang lebih jauh, yakni hingga kawasan Blok Curah Tangis, Taman Nasional Baluran, Situbondo.

ADVERTISEMENT

Jaraknya dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi sekitar 42 kilometer. Seorang sopir truk bernama Sukoco mengakui dia bahkan sudah tertahan di sekitar hutan Baluran sejak pukul 09.00 WIB.

Dia sebutkan bahwa hingga Kamis siang sekitar pukul 14.00 WIB kondisi pergerakan lalu lintas di lokasi tempat dirinya berada saat merekam pesan suara belum terurai secara signifikan.

"Dari pagi di sini bolo, info terakhir sampai Asembagus," kata Sukoco melalui pesan suara kepada detikJatim, Kamis (24/7/2025).

Bila benar yang disampaikan Sukoco, Asembagus hingga kawasan Pelabuhan Ketapang Banyuwangi jaraknya kurang lebih mencapai 63 km bila dilihat dari Google Maps.

Namun, berdasarkan pengamatan di lapangan maupun melalui aplikasi Google Maps, antrean kendaraan itu tidak sampai di kawasan Asembagus. Sopir truk lain memberikan pengakuan, Kemacetan hanya sampai di sekitar Blok Curah Tangis.

"Iya betul. Tadi macetnya memang sampai sekitar Blok Curah Tangis. Tapi sekarang sudah lancar kok, meski pelan," terang Sueb, salah satu sopir truk yang hendak ke Bali saat ditemui detikJatim Kamis sore.

Dia mengatakan kepadatan lalu lintas terjadi pada jalur ke arah Banyuwangi. Sedangkan dari arah sebaliknya lancar. Meski demikian, dia sampaikan kepadatan itu tidak bisa dikatakan macet total.

"Yang di kawasan hutan Baluran memang bukan macet total. Tapi merambat pelan sekali," terang sopir truk ekspedisi itu.

Selanjutnya, biang kerok kemacetan.

Biang Kerok Kemacetan

Kasat Lantas Polres Situbondo, AKP Nanang Hendra Irawan mengatakan kemacetan itu dipicu berkurangnya jumlah kapal yang beroperasi di Pelabuhan Ketapang. Dari biasanya 17 kapal, yang tersisa hanya 4 unit saja.

"Kapal yang beroperasi biasanya kan 17 (di pelabuhan Ketapang). Sekarang tinggal 4 (kapal yang beroperasi). Imbasnya antrean yang masuk ke pelabuhan sampai mengekor ke Waduk Bajulmati," ujar Nanang, Kamis siang.

Kamis siang itu, sebagaimana dipantau detikJatim, kepadatan lalu lintas terjadi 2 arah di Pelabuhan ASDP Ketapang Banyuwangi. Tidak hanya dari arah Situbondo, ekor kemacetan sempat terjadi hingga arah Banyuwangi Kota, kurang lebih mencapai 3 km.

AKP Nanang menambahkan, selain karena terbatasnya kapal di Pelabuhan Ketapang kemacetan juga diperparah truk kontainer yang mogok di jembatan Wongsorejo, Banyuwangi.

"Setelah sempat kami cek ke arah Banyuwangi, ternyata di Wongsorejo ada truk kontainer yang macet. Setelah berhasil dievakuasi, arus lalu lintas lancar lagi," jelas Nanang.

Untuk mencegah agar kemacetan tidak semakin panjang petugas Satlantas Polres Situbondo juga memasang barikade. Barikade ini untuk mencegah pengendara tidak ngeblong atau melawan arus.

Kepadatan lalu lintas di jalur Situbondo-Banyuwangi yang diperkirakan terjadi sejak sekitar pukul 09.00 pagi itu dinyatakan baru terurai dan berangsur lancar 7 jam setelahnya atau sekitar pukul 16.00 WIB.

"Alhamdulillah saat ini sudah kembali lancar sejak jam empat-an (16.00 WIB)," kata Nanang.

Polresta Banyuwangi sendiri, yang sejak pagi sulit dikonfirmasi, akhirnya buka suara pada Kamis petang bahwa sejak pagi seluruh personel melakukan pengaturan dan penguraian lalu lintas baik di dalam maupun di luar pelabuhan.

"Sepertiga dari kekuatan Polresta Banyuwangi dan Polsek jajaran kami kerahkan untuk mempercepat penguraian kemacetan," kata Wakapolresta Banyuwangi AKBP Teguh Priyo Wasono saat dikonfirmasi detikJatim, Kamis malam.

Para personel Polresta Banyuwangi dikerahkan di titik-titik simpul untuk memastikan sopir tidak ngeblong atau menyerobot jalur dari arah berlawanan. Selain itu rekayasa lalu lintas di jalur lingkar juga diterapkan.

"Di LCM hari ini ada penambahan armada menjadi 6 kapal penyeberangan khusus untuk Tronton, kemudian di MB IV ada 4 kapal serta di Dermaga Bulusan ada 2 kapal. Lambat laun akan mengalir, kami juga berupaya agar truk dapat masuk kapal secara tertib dan terarah," tambah Teguh.

Halaman 2 dari 2
(dpe/abq)


Hide Ads