Data yang dihimpun dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Lamongan, 671 warga yang terjangkit DBD tersebut diketahui 334 berjenis kelamin pria dan selebihnya, yaitu sebanyak 337 warga lainnya berjenis kelamin perempuan. Angka ini mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya, yaitu 2025 yang hanya terdapat 553 kasus DBD.
"Total hingga Juni 2025 ada 671 orang terjangkit demam berdarah," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Lamongan, Mafidhatul Laely kepada wartawan, Rabu (16/7/2025).
Fidha mengungkapkan, musim pancaroba dari April ke Juni terdapat tambahan kasus sebanyak 238 dengan wilayah yang mendominasi berada di Kecamatan Brondong, kemudian disusul Kecamatan Solokuro. Usia rentan terjangkit DBD, menurut Fidha, adalah anak-anak karena dilatarbelakangi faktor kekebalan tubuh juga peralihan cuaca atau musim pancaroba.
"Selain cuaca, kondisi lingkungan dan wilayah juga berpengaruh besar dalam berkembangnya nyamuk," ujarnya.
Meski demam berdarah dengue (DBD) tercatat mengalami peningkatan, Fidha mengimbau masyarakat untuk tenang dan tetap memperhatikan pola hidup sehat serta meminta bantu petugas kesehatan bila diperlukan. Dinkes Lamongan, lanjut Fidha, juga terus mengingatkan masyarakat untuk menerapkan langkah preventif atau pencegahan terhadap DBD.
"Langkah preventif yang bisa dilakukan berupa menerapkan 3M yaitu dengan menguras penampungan air, menutup rapat tempat penyimpanan air, dan mendaur ulang barang bekas yang sudah tidak layak pakai," paparnya.
Fidha juga mengimbau agar masyarakat menerapkan pola hidup sehat serta melakukan aksi mandiri pemberantasan sarang dan jentik nyamuk. Hal ini dilakukan untuk menekan angka kenaikan akibat DBD.
(auh/abq)