Bripka Nanang Sumantri, anggota Bhabinkamtibmas mengatakan aksi fogging digelar di Desa Sidomukti, Kecamatan Kembangabahu Senin (13/01).
"Tujuan utama fogging ini adalah mengurangi populasi nyamuk Aedes aegypti, mencegah penyebaran penyakit DBD, dan mengurangi risiko infeksi di kalangan masyarakat," kata Nanang Sumantri.
Fogging atau pengasapan ini, lanjut Sumantri, dilakukan dengan menggunakan insektisida khusus dalam bentuk kabut yang diarahkan ke area yang berpotensi menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk.
Beberapa sasaran tersebut, seperti genangan air, selokan, dan lingkungan sekitar rumah warga. "Kegiatan fogging yang dilakukan di Desa Sidomukti ini menjadi salah satu langkah nyata dalam menjaga kesehatan masyarakat," ujarnya.
Sinergi antara pemerintah desa, aparat keamanan, dan tenaga kesehatan ini, lanjut Sumantri, diharapkan upaya pencegahan ini dapat membawa hasil yang signifikan dan menekan angka kasus DBD di wilayah tersebut.
"Fogging memang efektif untuk membunuh nyamuk dewasa, tetapi perlu diimbangi dengan pemberantasan sarang nyamuk secara rutin. Hal ini karena fogging tidak membunuh telur atau larva nyamuk," jelasnya.
Kepala Desa Sidomukti, Santo menyampaikan apresiasi atas inisiasi positif tersebut. Kegiatan ini, menurut Santo, sangat penting untuk melindungi warga dari ancaman DBD.
"Kami berharap masyarakat juga dapat berperan aktif menjaga kebersihan lingkungan untuk mencegah penyakit ini," imbuhnya.
Selain fogging, kegiatan ini juga diikuti dengan sosialisasi kepada warga tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan melalui gerakan 3M Plus, yakni menguras, menutup, dan mendaur ulang barang bekas yang dapat menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk.
Babinsa Sidomukti, Serka Rahmanto, perangkat desa, bidan desa Siti Lutmiati dan tim petugas fogging memberikan sosialisasi pentingnya menjaga kebersihan lingkungan demi mencegah DBD.
(abq/iwd)