Ular termasuk hewan liar yang kerap muncul secara tiba-tiba, termasuk di pekarangan rumah. Saat musim hujan atau saat habitat alaminya terganggu, ular bisa berpindah ke lingkungan manusia untuk mencari tempat hangat atau sumber makanan.
Meski jarang terlihat langsung, sebenarnya ada beberapa tanda-tanda kehadiran ular yang bisa dikenali sejak dini. Dengan mengenali sinyal-sinyal ini, kamu bisa lebih waspada dan mencegah risiko gigitan atau gangguan lain dari hewan melata tersebut.
Berikut Tanda-tanda Ular berada di Sekitar Rumah
1. Menemukan Kulit Ular yang Mengelupas
Salah satu pertanda paling jelas bahwa ular pernah atau sedang berada di sekitar rumah adalah ditemukannya kulit ular yang terkelupas. Ular secara alami mengalami proses pergantian kulit atau molting. Kulit yang ditinggalkan biasanya tampak seperti lapisan transparan panjang yang menyerupai plastik tipis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kulit tersebut bisa ditemukan di semak-semak, tumpukan kayu, lubang tanah, atau bahkan di dalam gudang. Apabila menemukannya di lokasi yang sama berulang kali, bisa jadi itu adalah tempat favorit ular untuk berlindung atau bersarang.
Baca juga: 7+ Cara Alami Cegah Ular Masuk Rumah |
2. Adanya Kotoran Ular
Meskipun tidak semua orang familiar dengan bentuknya, kotoran ular bisa menjadi penanda keberadaannya. Kotoran ular biasanya berwarna gelap, menyerupai kotoran burung, tetapi sering mengandung bagian putih yang merupakan sisa asam urat. Selain itu, kadang terlihat sisa bulu atau tulang kecil dari mangsanya.
Menemukan kotoran seperti ini, terutama di tempat yang sama berulang kali, bisa menunjukkan bahwa ular sering mondar-mandir atau bahkan bersarang di sekitar situ. Waspadai area tersebut dan segera bersihkan lingkungan agar tidak menjadi tempat yang nyaman bagi ular.
3. Sering Menemukan Tikus atau Katak Mati Tanpa Sebab
Apabila sering menjumpai tikus, katak, atau hewan kecil lainnya mati tanpa sebab yang jelas, ini bisa menjadi pertanda ular sedang aktif berburu di lingkungan tersebut. Ular memangsa hewan-hewan kecil dan kadang meninggalkannya jika terganggu atau merasa terancam saat berburu.
Kondisi ini bisa menjadi sinyal bahwa ekosistem kecil di rumahmu, seperti banyaknya tikus atau katak, sudah menarik perhatian predator seperti ular. Membersihkan sisa bangkai dan mengurangi populasi mangsa juga bisa menjadi langkah pencegahan yang efektif.
4. Terdengar Suara Mendesis di Semak atau Sudut Tertutup
Suara desisan halus yang terdengar dari balik semak, celah tembok, atau tumpukan barang harus diwaspadai. Ular mengeluarkan desisan sebagai bentuk peringatan jika merasa terganggu atau terancam. Suara ini mungkin terdengar pendek dan tajam, mirip seperti angin yang berhembus cepat.
Apabila mendengar suara mendesis saat mendekati area tertentu, jangan langsung menyentuh atau mengobrak-abrik tempat itu. Ambil langkah mundur dan cari bantuan profesional, seperti pawang ular atau pemadam kebakaran.
5. Jalan Ular di Tanah atau Debu
Jejak atau bekas jalan ular di permukaan tanah yang berdebu atau berpasir dapat dikenali dari pola berliku-liku atau bergelombang. Tidak seperti jejak hewan berkaki, pola ini khas dan biasanya cukup jelas terlihat terutama setelah hujan atau saat embun pagi.
Jejak ini biasanya ditemukan dekat area semak, garasi, atau jalan setapak di halaman. Jika kamu mendapati pola seperti ini, segera periksa sekeliling rumah, terutama bagian gelap dan lembap yang bisa jadi tempat persembunyian ular.
6. Lubang di Tanah atau Retakan Jadi Sarang
Ular menyukai tempat yang gelap, lembap, dan tersembunyi. Lubang bekas sarang tikus, retakan dinding, atau sela-sela lantai yang lembap bisa menjadi lokasi ideal bagi ular untuk bersembunyi atau membuat sarang, terutama jika tempat tersebut jarang dibersihkan.
Waspadai pula saluran air yang rusak atau tak tertutup dengan baik. Ular bisa masuk melalui saluran kecil dan mengendap di dalam rumah tanpa diketahui. Pastikan semua lubang dan celah tertutup rapi dan tidak menjadi tempat bersarangnya hewan liar.
(auh/hil)