Keutamaan Puasa Arafah untuk yang Tidak Berangkat Haji

Keutamaan Puasa Arafah untuk yang Tidak Berangkat Haji

Mira Rachmalia - detikJatim
Rabu, 04 Jun 2025 13:15 WIB
Ilustrasi puasa
Ilustrasi Puasa. Simak Keutamaan Puasa Arafah/Foto: Freepik
Surabaya -

Dalam ajaran Islam, ibadah puasa tidak hanya terbatas pada bulan Ramadan. Umat Muslim juga dianjurkan melaksanakan berbagai puasa sunnah yang memiliki keutamaan besar. Salah satunya adalah puasa Arafah, yang sangat dianjurkan bagi umat Muslim yang tidak sedang menunaikan ibadah haji.

Puasa Arafah termasuk dalam amalan utama yang bisa dikerjakan saat memasuki 10 hari pertama bulan Zulhijah, momen yang oleh para ulama disebut sebagai hari-hari terbaik dalam setahun untuk beribadah.

Apa saja keutamaan puasa Arafah? Kapan pelaksanaannya? Dan bagaimana tata cara puasa ini? Berikut penjelasan lengkapnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kapan Puasa Arafah Dilaksanakan?

Puasa Arafah dilakukan setiap tanggal 9 Zulhijah dalam kalender Hijriah. Tanggal ini bertepatan dengan hari wukuf di Arafah, yaitu saat jamaah haji berkumpul di Padang Arafah, menjalani salah satu rukun haji yang paling utama.

Bagi umat Muslim yang tidak menunaikan ibadah haji, puasa Arafah menjadi ibadah sunnah yang sangat dianjurkan. Keistimewaan hari ini ditegaskan dalam banyak hadits Rasulullah SAW, dan puasa pada hari Arafah menjadi salah satu bentuk ibadah yang dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT.

ADVERTISEMENT

Dari Abu Qotadah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ

"Puasa Arofah (9 Zulhijah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyuro (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu." (HR. Muslim no. 1162)

Tata Cara Puasa Arafah

Secara umum, tata cara puasa Arafah sama seperti puasa sunnah lainnya. Namun ada beberapa hal yang bisa diperhatikan agar ibadah ini lebih sempurna dan bernilai tinggi di sisi Allah SWT:

1. Niat Puasa Arafah

Niat adalah hal yang paling utama dalam ibadah puasa. Niat puasa Arafah bisa dilakukan sejak malam hingga sebelum waktu subuh.

نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِعَرَفَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shouma arofata sunnatan lillaahi ta'aalaa

Artinya: Saya niat puasa Arafah, sunnah karena Allah Ta'ala.

2. Makan Sahur

Sahur sangat dianjurkan meskipun hanya dengan seteguk air. Rasulullah SAW bersabda bahwa sahur adalah pembeda antara puasa umat Islam dan umat-umat sebelumnya. Sahur juga menjadi sumber energi agar tubuh tetap kuat sepanjang hari.

3. Menahan Diri dari Hal yang Membatalkan Puasa

Selama menjalankan puasa, umat Muslim wajib menahan diri dari makan, minum, berhubungan suami istri, serta segala hal yang membatalkan puasa mulai dari terbit fajar hingga matahari terbenam.

Selain itu, sangat dianjurkan menjaga lisan dan hati dari perbuatan tercela seperti berbohong, gibah (menggunjing), dan amarah.

4. Menyegerakan Berbuka

Ketika matahari telah terbenam, disunahkan untuk segera berbuka. Membuka puasa tepat waktu adalah bagian dari sunnah Nabi Muhammad SAW dan menjadi momen yang penuh keberkahan.

Keutamaan Puasa Arafah

Puasa Arafah memiliki banyak keutamaan, terutama bagi mereka yang tidak sedang berhaji. Berikut beberapa keutamaannya berdasarkan hadits sahih dan pandangan ulama:

1. Menghapus Dosa Dua Tahun

Rasulullah SAW bersabda:

صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِي بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُوْرَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِيْ قَبْلَهُ

Artinya: "Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyura (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu." (HR Muslim) Menurut mayoritas ulama, dosa-dosa yang dihapus sebab puasa Arafah adalah dosa kecil (An-Nawawi, Syarah Muslim, juz 3, h. 113).

Artinya, puasa pada hari Arafah memiliki keutamaan luar biasa karena bisa menjadi penghapus dosa selama dua tahun: satu tahun yang telah lewat dan satu tahun yang akan datang. Ini menunjukkan betapa besar nilai ibadah puasa Arafah di sisi Allah SWT.

2. Hari Pembebasan dari Api Neraka

Hari Arafah disebut sebagai hari di mana Allah membebaskan lebih banyak hamba-Nya dari neraka dibandingkan hari-hari lainnya. Rasulullah bersabda:

مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللَّهُ فِيهِ عَبْدًا مِنَ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ، وَإِنَّهُ لَيَدْنُو ثُمَّ يُبَاهِى بِهِمُ الْمَلاَئِكَةَ فَيَقُولُ: مَا أَرَادَ هَؤُلاَءِ؟

Artinya: "Tidak ada hari di mana Allah membebaskan hamba dari neraka lebih banyak daripada Hari Arafah, dan sungguh Dia mendekat lalu membanggakan mereka di depan para malaikat dan berkata: 'Apa yang mereka inginkan?." (HR Muslim)

Ini menjadi motivasi besar bagi umat Islam untuk memanfaatkan hari ini dengan sebaik mungkin, terutama melalui puasa, dzikir, dan doa.

3. Waktu Terbaik untuk Berdoa dan Berdzikir

Hari Arafah juga dikenal sebagai salah satu waktu terbaik untuk memanjatkan doa. Bahkan, doa di hari ini disebut sebagai doa terbaik yang diucapkan oleh para Nabi. Maka, ketika berpuasa Arafah, sempatkan untuk memperbanyak dzikir, istighfar, serta permohonan kepada Allah atas segala hajat dan kebutuhan hidup.

Hal ini sesui Hadis berikut:

مَا مِنْ أَيَّامٍ أَعْظَمُ عِنْدَ اللَّهِ وَلَا أَحَبُّ إِلَيْهِ الْعَمَلُ فِيهِنَّ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ الْعَشْرِ فَأَكْثِرُوا فِيهِنَّ مِنْ التَّهْلِيلِ وَالتَّكْبِيرِ وَالتَّحْمِيدِ

Artinya: "Tidak ada hari-hari yang lebih agung di sisi Allah dan amal saleh di dalamnya lebih dicintai oleh-Nya daripada hari yang sepuluh (sepuluh hari pertama dari Dzulhijjah), karenanya perbanyaklah tahlil, takbir, dan tahmid di dalamnya." (HR Ahmad).

4. Melatih Kesabaran dan Meningkatkan Keimanan

Selain keutamaannya secara spiritual, puasa Arafah juga menjadi momen untuk melatih kesabaran, menahan hawa nafsu, dan meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT. Ini adalah bagian dari proses pembinaan diri menuju Muslim yang lebih bertakwa dan berserah diri kepada kehendak-Nya.

Siapa yang Tidak Dianjurkan Puasa Arafah?

Meskipun sangat dianjurkan, puasa Arafah tidak dianjurkan bagi mereka yang sedang menunaikan ibadah haji. Sebab, jamaah haji yang sedang wukuf di Padang Arafah membutuhkan tenaga dan fokus untuk menjalankan seluruh rangkaian ibadah haji dengan sempurna.

Sedangkan bagi umat Islam di luar Tanah Suci, puasa ini adalah peluang emas untuk meraih ampunan dan pahala berlipat ganda.

Demikian detikers berbagai keitstimewaan puasa Arafah bagi mereka yang tidak berangkat haji.




(ihc/hil)


Hide Ads